Produktivitas Kerja : Definisi Dan Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja

Manajemen Sumber Daya Manusia. Produktivitas ialah nisbah atau rasio antara hasil aktivitas (output, keluaran) dan segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input, masukan) (Kussriyanto, 1984, p.1). Input bisa mencakup beberapa aspek biaya produksi (production cost) dan biaya peralatan (equipment cost). Sedangkan output bisa terdiri dari penjualan (sales), earnings (pendapatan), market share, dan kerusakan (defects) (Gomes,1995, p.157).

Produktivitas tenaga kerja yaitu salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia ialah elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas kerja spesialuntuk mungkin dilakukan oleh insan (Siagian, 2002, p.2). Oleh lantaran itu tenaga kerja ialah faktor penting dalam mengukur produktivitas. Hal ini disebabkan oleh dua hal, antara lain; pertama, lantaran besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai potongan dari biaya yang terbesar untuk pengadaan produk atau jasa; kedua, lantaran masukan pada faktor-faktor lain menyerupai modal (Kussriyanto, 1993, p.1).

Menurut Anoraga dan Suyati, (1995, p.119-121) produktivitas mengandung pengertian yang berkenaan dengan konsep ekonomis, filosofis dan sistem. Sebagai konsep ekonomis, produktivitas berkenaan dengan perjuangan atau aktivitas insan untuk menghasilkan barang atau jasa yang berkhasiat untuk pemenuhan kebutuhan insan dan masyarakat pada umumnya.
Sebagai konsep filosofis, produktivitas mengandung pandangan hidup dan perilaku mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Hal inilah yang memdiberi dorongan untuk berusaha dan berbagi diri. Sedangkan konsep sistem, mempersembahkan aliran pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kolaborasi atau keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem.

Dapat dikatakan bahwa produktivitas yaitu perbandingan antara hasil dari suatu pekerjaan karyawan dengan pengorbanan yang sudah dikeluarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sondang P. Siagian bahwa produktivitas adalah: “Kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari masukana dan pramasukana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal bahkan jika mungkin yang terbaik.”

Banyak hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa produktivitas sangat dipengaruhi oleh faktor: knowledge, skills, abilities, attitudes, dan behaviours dari para pekerja yang ada di dalam organisasi sehingga banyak jadwal perbaikan produktivitas meletakkan hal-hal tersebut sebagai asumsi-asumsi dasarnya (Gomes, 1995, p.160).

Pengertian lain dari produktivitas yaitu suatu konsep universal yang membuat lebih banyak barang dan jasa bagi kehidupan manusia, dengan memakai sumber daya yang serba terbatas (Tarwaka, Bakri, dan Sudiajeng, 2004, p.137).

Menurut Manuaba (1992) peningkatan produktivitas sanggup dicapai dengan menekan sekecil-kecilnya segala macam biaya termasuk dalam memanfaatkan sumber daya insan (do the right thing) dan meningkatkan keluaran sebesar-besarnya (do the thing right). melaluiataubersamaini kata lain bahwa produktivitas ialah pencerminan dari tingkat efisiensi dan efektivitas kerja secara total (Tarwaka, Bakri, dan Sudiajeng, 2004, p.138).

Menurut Sinungan, (2003, p.12), secara umum produktivitas diartikan sebagai kekerabatan antara hasil kasatmata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masuknya yang sebenarnya. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan efisiensi dalam memproduksi barang-barang atau jasa-jasa. Produktivitas juga diartikan sebagai:

a. Perbandingan ukuran harga bagi masukan dan hasil

b. Perbedaan antara kumpulan jumlah pengeluaran dan masukan yang ditetapkan dalam satuan-satuan (unit) umum.

Ukuran produktivitas yang paling populer berkaitan dengan tenaga kerja yang sanggup dihitung dengan membagi pengeluaran oleh jumlah yang digunakan atau jam-jam kerja orang.

Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja

Pengukuran produktivitas tenaga kerja berdasarkan system pemasukan fisik perorangan/perorang atau per jam kerja orang diterima secara luas, namun dari sudut pandangan/ pengawasan harian, pengukuran-pengukuran tersebut pada umumnya tidak memuaskan, dikarenakan adanya variasi dalam jumlah yang diharapkan untuk memproduksi satu unit produk yang tidak sama. Oleh lantaran itu, digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja (jam, hari atau tahun). Pengeluaran diubah ke dalam unit-unit pekerja yang biasanya diartikan sebagai jumlah kerja yang sanggup dilakukan dalam satu jam oleh pekerja yang terpercaya yang bekerja berdasarkan pelaksanaan standar.

Karena hasil maupun masukan sanggup ditetapkan dalam waktu, produktivitas tenaga kerja sanggup ditetapkan sebagai suatu indeks yang sangat sederhana = Hasil dalam jam-jam yang standar : Masukan dalam jam-jam waktu.

Untuk mengukur suatu produktivitas perusahaan dapatlah digunakan dua jenis ukuran jam kerja manusia, yakni jam-jam kerja yang harus dibayar dan jam-jam kerja yang dipergunakan untuk bekerja. Jam kerja yang harus dibayar mencakup tiruana jam-jam kerja yang harus dibayar, ditambah jam-jam yang tidak digunakan untuk bekerja namun harus dibayar, liburan, cuti, libur lantaran sakit, kiprah luar dan sisa lainnya. Makara bagi keperluan pengukuran umum produktivitas tenaga kerja kita mempunyai unit-unit yang diperlukan, yakni: kuantitas hasil dan kuantitas penerapan masukan tenaga kerja (Sinungan, 2003, p.24-25).

Menurut Wignjosoebroto, (2000, p.25), produktivitas secara umum akan sanggup diformulasikan sebagai diberikut:

Produktivitas = Output/input(measurable)+ input (invisible).

Invisible input mencakup tingkat pengetahuan, kemampuan teknis, metodologi kerja dan pengaturan organisasi, dan motivasi kerja.

Untuk mengukur produktivitas kerja dari tenaga kerja manusia, operator mesin, misalnya, maka formulasi diberikut bisa digunakan untuk maksud ini, yaitu:

Produktivitas = total keluaran yang dihasilkan

Tenaga Kerja jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan Di sini produktivitas dari tenaga kerja ditunjukkan sebagai rasio dari jumlah keluaran yang dihasilkan per total tenaga kerja yang jam insan (man-hours), yaitu jam kerja yang digunakan untuk menuntaskan pekerjaan tersebut. Tenaga kerja yang dipekerjakan sanggup terdiri dari tenaga kerja pribadi ataupun tidak langsung, akan tetapi biasanya mencakup keduanya.