-->
Kinerja Karyawan : Definisi, Faktor Yang Mempengaruhi Dan Cara Meningkatkan Kinerja Karyawan
Manajemen Sumber Daya Manusia. Pengertian Kinerja : Kinerja seorang karyawan ialah hal yang bersifat individual, alasannya yaitu setiap karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang tidak sama - beda dalam mengerjakan tugasnya. Pihak administrasi sanggup mengukur karyawan atas unjuk kerjanya berdasarkan kinerja dari masing - masing karyawan. Kinerja yaitu sebuah aksi, bukan kejadian. Aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen dan bukan ialah hasil yang sanggup dilihat pada dikala itu juga. Pada dasarnya kinerja ialah sesuatu hal yang bersifat individual, alasannya yaitu setiap karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang tidak sama dalam mengerjakan tugasnya. Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan peluang yang diperoleh. Hal ini berarti bahwa kinerja ialah hasil kerja karyawan dalam bekerja untuk periode
waktu tertentu dan penekanannya pada hasil kerja yang diselesaikan karyawan dalam periode waktu tertentu. (Timpe, 1993, p. 3).
Performance is defined as the record of outcomes produced on a specified job function or activity during a specified time period. Performance on the job as a whole would be equal to the sum (or average) of performace on the critical or essential job functions. The functions have to do with the work which is performed and not with the characteristic of the person performing. (Williams, 1998, p. 75).
Berdasarkan keterangan di atas sanggup pula diartikan bahwa kinerja yaitu sebagai seluruh hasil yang diproduksi pada fungsi pekerjaan atau acara khusus selama periode khusus. Kinerja keseluruhan pada pekerjaan yaitu sama dengan jumlah atau rata - rata kinerja pada fungsi pekerjaan yang penting. Fungsi yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut akan dilakukan dan tidak dilakukan dengan karakteristik kinerja individu. Pendapat di atas didukung oleh pernyataan dari Sunarto (2003), yaitu :
Kinerja yang tinggi sanggup tercapai oleh alasannya yaitu doktrin (trust) timbal balik yang tinggi di antara anggota - anggotanya artinya para anggota mempercayai integritas, karakteristik, dan kemampuan setiap anggota lain. Untuk mencapai kinerja yang tinggi memerlukan waktu usang untuk membangunnya, memerlukan kepercayaan, dan menuntut perhatian yang seksama dari pihak manajemen.

Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Timpe (1993) faktor - faktor yang mensugesti kinerja, yaitu (p.33) :
1. Kinerja baik dipengaruhi oleh dua faktor :
a. Internal (pribadi)
-Kemampuan tinggi
-Kerja keras
b. Eksternal (lingkungan)
-Pekerjaan gampang
-Nasib baik
-pertolongan dari rekan - rekan
-Pemimpin yang baik

2. Kinerja buruk dipengaruhi dua faktor :
a. Internal (pribadi)
-Kemampuan rendah
-Upaya sedikit
b. Eksternal (lingkungan)
-Pekerjaan susah
-Nasib buruk
-Rekan - rekan kerja tidak produktif
-Pemimpin yang tidak simpatik

Teknik - Teknik untuk Meningkatkan Kinerja

Berdasarkan pernyataan berdasarkan Timpe (1993) cara - cara untuk meningkatkan kinerja, antara lain (p. 37) :
1. Diagnosis
Suatu diagnosis yang berkhasiat sanggup dilakukan secara informal oleh setiap individu yang tertarik untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengevaluasi dan memperbaiki kinerja. Teknik - metodenya : refleksi, mengobservasi kinerja, mendengarkan komentar - komentar orang lain wacana mengapa segala sesuatu terjadi, mengevaluasi kembali dasar - dasar keputusan masa lalu, dan mencatat atau menyimpan catatan harian kerja yang sanggup memmenolong memperluas pencarian manajer penyebab - penyebab kinerja.
2. Petes
Sesudah gaya atribusional dikenali dan dipahami, petes sanggup memmenolong administrasi bahwa pengetahuan ini dipakai dengan tepat.
3. Tindakan
Tidak ada acara dan petes yang sanggup mencapai hasil sepenuhnya tanpa dorongan untuk menggunakannya. Analisa atribusi kausal harus dilakukan secara rutin sebagai pecahan dari tahap - tahap penilaian kinerja formal.

LihatTutupKomentar