Biaya dalam suatu perusahaan ialah suatu komponen yang sangat penting dalam menunjang pelaksanaan kegiatan dalam perjuangan mencapai tujuan. Tujuan itu sanggup tercapai apabila biaya yang dikeluarkan sebagai bentuk suatu pengorbanan oleh perusahaan yang bersangkutan sudah diperhitungkan secara tepat. Dalam memilih apakah suatu pengorbanan ialah biaya atau tidak, maka terlebih lampau harus dipahami pengertian wacana biaya antara lain :
Menurut Supriyono (1999 : 16) biaya yaitu harga perolehan yang dikorbankan atau yang dipakai dalam rangka memperoleh penghasilan (revenue) dan akan di pakai sebagai pengurang penghasilan.
Menurut Mulyadi (1999 : 8) dalam arti luas biaya yaitu : pengorbanan sumber ekonomis, yang di ukur dalam satuan uang, yang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva yang di sebut dengan istilah harga pokok, atau dalam pengertian lain biaya ialah bab dari harga pokok yang dikorbankan di dalam suatu perjuangan untuk memperoleh penghasilan.
Dari pengertian di atas, walaupun nampak ada perbedaan namun intinya mempunyai persamaan yaitu biaya yaitu pengorbanan ekonomis, yang di ukur dengan nilai uang untuk memperoleh barang atau jasa.
Pengklasifikasian biaya atau penggolongan biaya dilakukan sesuai dengan tujuan biaya itu sendiri. Untuk tujuan yang tidak sama, diharapkan cara penggolongan biaya yang tidak sama pula.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Supriyono dalam buku Akuntansi Biaya : pengumpulan biaya dan penentuan harga pokok (1999 : 18) menggolongkan biaya sebagai diberikut :
1. Penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan/aktivitas perusahaan. Atas dasar fungsi pokok dari kegiatan atau acara perusahaan, biaya sanggup dikelompokkan menjadi :
a. Fungsi produksi, yaitu tiruana biaya yang berafiliasi dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan materi baku menjadi produk akhir yang siap untuk di jual.
b. Fungsi pemamasukan, yaitu fungsi yang berafiliasi dengan bencana penjualan produk akhir yang siap untuk di jual dengan cara memuaskan pembeli dan sanggup memperoleh keuntungan sesuai yang diinginkan perusahaan hingga dengan pengumpulan kas dan hasil penjualan.
c. Administrasi dan umum yaitu fungsi yang berafiliasi dengan kegiatan penentuan kebijakan, pengarahan dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan semoga sanggup berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien).
d. Fungsi keuangan, yaitu fungsi yang berafiliasi dengan kegiatan keuangan atau penyediaan dana yang diharapkan perusahaan.
2. Penggolongan biaya sesuai dengan periode akuntansi di mana biaya akan dibebankan untuk sanggup menggolongkan pengeluaran (expenditures) akan berafiliasi dengan kapan pengeluaran tersebut akan menjadi biaya.
Penggolongan pengeluaran tersebut yaitu sebagai diberikut :
a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditures) yaitu pengeluaran yang akan sanggup mempersembahkan manfaat (benefit) pada beberapa periode akuntansi atau pengeluaran yang akan hadir. Pada ketika terjadinya pengeluaran ini dikapitalisasi ke dalam harga perolehan aktual, dan diperlakukan sebagai biaya pada periode akuntansi yang menikmati manfaatnya.
b. Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditures) yaitu pengeluaran yang akan mempersembahkan manfaat spesialuntuk pada periode akuntansi di mana pengeluaran terjadi. Umumnya pada ketika terjadinya pengeluaran pribadi diperlakukan ke dalam biaya, atau tidak dikapitalisasi sebagai aktiva.
3. Penggolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap acara atau kegiatan volume.
Pengolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap acara terutama untuk tujuan perencanaan dan pengendalian biaya serta pengambilan keputusan. Tendensi perubahannya terhadap acara sanggup dikelompokkan menjadi :
a. Biaya tetap
Biaya tetap mempunyai karakteristik sebagai diberikut :
1. Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau acara hingga dengan tingkatan tertentu.
2. Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume penjualan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
b. Biaya variabel
Biaya variabel mempunyai karakteristik sebagai diberikut :
1. Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah biaya variabel.
2. Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh volume kegiatan, jadi biaya semakin konstan.
c. Biaya semi variabel
Biaya semi variabel mempunyai karakteristik sebagai diberikut :
1. Biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah biaya total, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah biaya, tetapi perubahannya tidak sebanding.
2. Pada biaya semi variabel, biaya satuan akan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkatan kegiatan tertentu semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
4. Penggolongan biaya sesuai dengan obyek atau sentra biaya yang dibiayai
Di dalam perusahaan obyek atau sentra biaya sanggup dihubungkan dengan produk yang dihasilkan, departemen-departemen yang ada dalam pabrik, kawasan pemamasukan, bagian-bagian dalam organisasi yang lain, bahkan individu.
Penggolongan biaya atas dasar obyek atau sentra biaya, biaya sanggup dibagi menjadi :
a. Biaya pribadi (Direct cost)
Biaya pribadi yaitu biaya yang terjadinya atau keuntungannya sanggup didefinisikan kepada obyek atau sentra biaya tertentu.
b. Biaya tidak pribadi (Indirect cost)
Biaya tidak pribadi yaitu biaya yang terjadinya atau keuntungannya tidak sanggup didefinisikan pada obyek atau sentra biaya tertentu, atau biaya yang keuntungannya dinikmati oleh beberapa obyek atau sentra biaya.
5. Penggolongan biaya untuk pengendalian biaya
Untuk pengendalian gosip biaya yang ditunjukkan kepada administrasi dikelompokkan ke dalam :
a. Biaya terkendali (Controllable cost)
Biaya terkendali yaitu biaya yang secara pribadi sanggup dipengaruhi oleh seorang pimpinan/jabatan pemimpin tertentu dalam jangka waktu tertentu.
b. Biaya tak terkendali (Uncontrollable cost)
Biaya tidak terkendali yaitu biaya yang tidak sanggup dipengaruhi oleh seorang pemimpin/jabatan tertentu menurut wewenang yang beliau miliki atau tidak sanggup dipengaruhi oleh seorang pejabat dalam waktu tertentu.
6. Penggolongan biaya sesuai dengan tujuan pengambilan keputusan
Untuk tujuan pengambilan keputusan oleh administrasi maka biaya sanggup dikelompokkan menjadi :
a. Biaya relevan (Relevant cost)
Biaya relevan yaitu biaya yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh alasannya yaitu itu biaya tersebut harus diperhitungkan di dalam pengambilan keputusan.
b. Biaya tidak relevan (Irrelevant cost)
Biaya yang tidak relevan yaitu biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh alasannya yaitu itu biaya ini tidak perlu diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan.
Penggolongan biaya atas dasar tendensi perubahan terhadap acara tertentu sangat penting dalam proses perencanaan laba. Biaya ini dikelompokkan menjadi biaya tetap, biaya variabel dan biaya semi variabel. Untuk kepentingan analisis break even, biaya semi variabel akan di analisis lebih lanjut ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.
1. Biaya tetap
Biaya tetap yaitu biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu. Menurut Mulyadi (1999 : 507) menyatakan biaya tetap dalam hubungannya untuk perencanaan dan pengawasan biaya, biaya tetap dibedakan menjadi
• Committed fixed cost
• Discretionary fixed cost
Committed fixed cost yaitu biaya yang tetap dikeluarkan, yang tidak sanggup dikurangi guna mempertahankan kemampuan perusahaan di dalam memenuhi tujuan-tujuan jangka panjang. misal : committed fixed cost yaitu biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan, sewa, asuransi dan penghasilan karyawan utama. Kebijakan menjadi committed fixed cost terutama dipengaruhi oleh planning kegiatan jangka panjang.
Discretionary fixed cost yaitu biaya yang timbul dari keputusan penyediaan anggaran secara bersiklus (biasanya tahunan) yang secara pribadi mencerminkan kebijakan administrasi puncak terkena jumlah maksimum biaya yang diizinkan untuk dikeluarkan, dan yang tidak sanggup menggambarkan kekerabatan yang optimum antara masukan dengan keluaran (yang di ukur dengan volume penjualan, jasa atau produk). misal : discretionary fixed cost yaitu biaya riset dan pengembangan, biaya iklan, biaya promosi penjualan, biaya acara tes karyawan, biaya konsultan.
2. Biaya Variabel
Biaya variabel yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. contohnya yaitu biaya materi baku dan biaya tenaga kerja langsung. Untuk tujuan perencanaan dan pengawasan, biaya variabel dibedakan menjadi :
• Engineered variabel cost
• Discretionary cost
Engineered variabel cost yaitu biaya yang mempunyai kekerabatan fisik tertentu dengan ukuran kegiatan tertentu atau biaya yang antara masukan dan keluarannya mempunyai kekerabatan yang erat dan nyata. contohnya : biaya materi baku.
Discretionary variabel cost yaitu biaya-biaya yang jumlah totalnya sebanding dengan perubahan volume kegiatan sebagai akhir kebijakan/keputusan manajemen. contohnya : biaya iklan yang diputuskan oleh manajemen.
3. Biaya semi variabel
Biaya semi variabel yaitu biaya yang mempunyai unsur tetap dan variabel di dalamnya. Unsur biaya tetap ialah jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa sedangkan unsur variabel ialah bab dari biaya semi variabel yang dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan.
Biaya semi variabel mempunyai unsur biaya tetap dan biaya variabel. Untuk memisahkan biaya semi variabel ke dalam elemen biaya tetap dan biaya variabel, ada dua pendekatan yang dipakai yaitu :
a. Pendekatan analisis (Analytical approach)
Dalam pendekatan ini diadakan kerjasama antara bab metode dengan bab penyusunan anggaran untuk mengadakan penyelidikan terhadap tiap-tiap kegiatan atau pekerjaan, untuk memilih perlu tidaknya suatu biaya, jumlah biaya pada banyak sekali kegiatan untuk pekerjaan tertentu, metode pelaksanaan pekerjaan yang paling efisien, dan jumlah biaya yang bersangkutan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut pada banyak sekali tingkat kegiatan.
b. Pendekatan historis (Historical approach)
Pendekatan ini mencoba memilih fungsi biaya dengan cara menganalisis tingkah laris biaya yang terjadi di masa kemudian dalam hubungannya dengan volume kegiatan. Dalam pendekatan historis, data biaya selama beberapa periode dikumpulkan dan di hitung biaya tetap dan biaya variabelnya dengan memakai metode tertentu.
Ada tiga metode yang sanggup dipakai yaitu :
1. Metode Biaya Terjaga (Stand by Cost Method)
Metode ini mencoba menghitung beberapa biaya yang harus tetap dikeluarkan andaikata perusahaan di tutup untuk sementara, jadi produknya sama dengan nol. Biaya ini di sebut biaya terjaga, dan biaya terjaga ini ialah bab yang tetap.
2. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (Hight and Low Point Method)
Metode ini ialah metode pemisahan biaya variabel dengan cara membandingkan biaya pada tingkat kegiatan yang paling tinggi dibandingkan dengan biaya tersebut pada tingkat kegiatan terendah di masa lalu. Selisih biaya yang di hitung ialah unsur biaya variabel dalam biaya tersebut. Sedangkan biaya tetap mengurangi biaya semi variabel dengan biaya variabelnya.
3. Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method)
Metode ini menganggap bahwa kekerabatan antara biaya dan volume kegiatan berbentuk garis lurus dengan persamaan.
Y = a + b x
Di mana :
Y = Total biaya semi variabel
a = Biaya tetap
b = Biaya variabel satuan
n = Jumlah data
x = Volume kegiatan
Menurut Supriyono (1999 : 16) biaya yaitu harga perolehan yang dikorbankan atau yang dipakai dalam rangka memperoleh penghasilan (revenue) dan akan di pakai sebagai pengurang penghasilan.
Menurut Mulyadi (1999 : 8) dalam arti luas biaya yaitu : pengorbanan sumber ekonomis, yang di ukur dalam satuan uang, yang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva yang di sebut dengan istilah harga pokok, atau dalam pengertian lain biaya ialah bab dari harga pokok yang dikorbankan di dalam suatu perjuangan untuk memperoleh penghasilan.
Dari pengertian di atas, walaupun nampak ada perbedaan namun intinya mempunyai persamaan yaitu biaya yaitu pengorbanan ekonomis, yang di ukur dengan nilai uang untuk memperoleh barang atau jasa.
Pengklasifikasian biaya atau penggolongan biaya dilakukan sesuai dengan tujuan biaya itu sendiri. Untuk tujuan yang tidak sama, diharapkan cara penggolongan biaya yang tidak sama pula.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Supriyono dalam buku Akuntansi Biaya : pengumpulan biaya dan penentuan harga pokok (1999 : 18) menggolongkan biaya sebagai diberikut :
1. Penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan/aktivitas perusahaan. Atas dasar fungsi pokok dari kegiatan atau acara perusahaan, biaya sanggup dikelompokkan menjadi :
a. Fungsi produksi, yaitu tiruana biaya yang berafiliasi dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan materi baku menjadi produk akhir yang siap untuk di jual.
b. Fungsi pemamasukan, yaitu fungsi yang berafiliasi dengan bencana penjualan produk akhir yang siap untuk di jual dengan cara memuaskan pembeli dan sanggup memperoleh keuntungan sesuai yang diinginkan perusahaan hingga dengan pengumpulan kas dan hasil penjualan.
c. Administrasi dan umum yaitu fungsi yang berafiliasi dengan kegiatan penentuan kebijakan, pengarahan dan pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan semoga sanggup berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien).
d. Fungsi keuangan, yaitu fungsi yang berafiliasi dengan kegiatan keuangan atau penyediaan dana yang diharapkan perusahaan.
2. Penggolongan biaya sesuai dengan periode akuntansi di mana biaya akan dibebankan untuk sanggup menggolongkan pengeluaran (expenditures) akan berafiliasi dengan kapan pengeluaran tersebut akan menjadi biaya.
Penggolongan pengeluaran tersebut yaitu sebagai diberikut :
a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditures) yaitu pengeluaran yang akan sanggup mempersembahkan manfaat (benefit) pada beberapa periode akuntansi atau pengeluaran yang akan hadir. Pada ketika terjadinya pengeluaran ini dikapitalisasi ke dalam harga perolehan aktual, dan diperlakukan sebagai biaya pada periode akuntansi yang menikmati manfaatnya.
b. Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditures) yaitu pengeluaran yang akan mempersembahkan manfaat spesialuntuk pada periode akuntansi di mana pengeluaran terjadi. Umumnya pada ketika terjadinya pengeluaran pribadi diperlakukan ke dalam biaya, atau tidak dikapitalisasi sebagai aktiva.
3. Penggolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap acara atau kegiatan volume.
Pengolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap acara terutama untuk tujuan perencanaan dan pengendalian biaya serta pengambilan keputusan. Tendensi perubahannya terhadap acara sanggup dikelompokkan menjadi :
a. Biaya tetap
Biaya tetap mempunyai karakteristik sebagai diberikut :
1. Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau acara hingga dengan tingkatan tertentu.
2. Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume penjualan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
b. Biaya variabel
Biaya variabel mempunyai karakteristik sebagai diberikut :
1. Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah biaya variabel.
2. Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh volume kegiatan, jadi biaya semakin konstan.
c. Biaya semi variabel
Biaya semi variabel mempunyai karakteristik sebagai diberikut :
1. Biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah biaya total, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah biaya, tetapi perubahannya tidak sebanding.
2. Pada biaya semi variabel, biaya satuan akan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkatan kegiatan tertentu semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
4. Penggolongan biaya sesuai dengan obyek atau sentra biaya yang dibiayai
Di dalam perusahaan obyek atau sentra biaya sanggup dihubungkan dengan produk yang dihasilkan, departemen-departemen yang ada dalam pabrik, kawasan pemamasukan, bagian-bagian dalam organisasi yang lain, bahkan individu.
Penggolongan biaya atas dasar obyek atau sentra biaya, biaya sanggup dibagi menjadi :
a. Biaya pribadi (Direct cost)
Biaya pribadi yaitu biaya yang terjadinya atau keuntungannya sanggup didefinisikan kepada obyek atau sentra biaya tertentu.
b. Biaya tidak pribadi (Indirect cost)
Biaya tidak pribadi yaitu biaya yang terjadinya atau keuntungannya tidak sanggup didefinisikan pada obyek atau sentra biaya tertentu, atau biaya yang keuntungannya dinikmati oleh beberapa obyek atau sentra biaya.
5. Penggolongan biaya untuk pengendalian biaya
Untuk pengendalian gosip biaya yang ditunjukkan kepada administrasi dikelompokkan ke dalam :
a. Biaya terkendali (Controllable cost)
Biaya terkendali yaitu biaya yang secara pribadi sanggup dipengaruhi oleh seorang pimpinan/jabatan pemimpin tertentu dalam jangka waktu tertentu.
b. Biaya tak terkendali (Uncontrollable cost)
Biaya tidak terkendali yaitu biaya yang tidak sanggup dipengaruhi oleh seorang pemimpin/jabatan tertentu menurut wewenang yang beliau miliki atau tidak sanggup dipengaruhi oleh seorang pejabat dalam waktu tertentu.
6. Penggolongan biaya sesuai dengan tujuan pengambilan keputusan
Untuk tujuan pengambilan keputusan oleh administrasi maka biaya sanggup dikelompokkan menjadi :
a. Biaya relevan (Relevant cost)
Biaya relevan yaitu biaya yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh alasannya yaitu itu biaya tersebut harus diperhitungkan di dalam pengambilan keputusan.
b. Biaya tidak relevan (Irrelevant cost)
Biaya yang tidak relevan yaitu biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh alasannya yaitu itu biaya ini tidak perlu diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan.
Penggolongan biaya atas dasar tendensi perubahan terhadap acara tertentu sangat penting dalam proses perencanaan laba. Biaya ini dikelompokkan menjadi biaya tetap, biaya variabel dan biaya semi variabel. Untuk kepentingan analisis break even, biaya semi variabel akan di analisis lebih lanjut ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.
1. Biaya tetap
Biaya tetap yaitu biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu. Menurut Mulyadi (1999 : 507) menyatakan biaya tetap dalam hubungannya untuk perencanaan dan pengawasan biaya, biaya tetap dibedakan menjadi
• Committed fixed cost
• Discretionary fixed cost
Committed fixed cost yaitu biaya yang tetap dikeluarkan, yang tidak sanggup dikurangi guna mempertahankan kemampuan perusahaan di dalam memenuhi tujuan-tujuan jangka panjang. misal : committed fixed cost yaitu biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan, sewa, asuransi dan penghasilan karyawan utama. Kebijakan menjadi committed fixed cost terutama dipengaruhi oleh planning kegiatan jangka panjang.
Discretionary fixed cost yaitu biaya yang timbul dari keputusan penyediaan anggaran secara bersiklus (biasanya tahunan) yang secara pribadi mencerminkan kebijakan administrasi puncak terkena jumlah maksimum biaya yang diizinkan untuk dikeluarkan, dan yang tidak sanggup menggambarkan kekerabatan yang optimum antara masukan dengan keluaran (yang di ukur dengan volume penjualan, jasa atau produk). misal : discretionary fixed cost yaitu biaya riset dan pengembangan, biaya iklan, biaya promosi penjualan, biaya acara tes karyawan, biaya konsultan.
2. Biaya Variabel
Biaya variabel yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. contohnya yaitu biaya materi baku dan biaya tenaga kerja langsung. Untuk tujuan perencanaan dan pengawasan, biaya variabel dibedakan menjadi :
• Engineered variabel cost
• Discretionary cost
Engineered variabel cost yaitu biaya yang mempunyai kekerabatan fisik tertentu dengan ukuran kegiatan tertentu atau biaya yang antara masukan dan keluarannya mempunyai kekerabatan yang erat dan nyata. contohnya : biaya materi baku.
Discretionary variabel cost yaitu biaya-biaya yang jumlah totalnya sebanding dengan perubahan volume kegiatan sebagai akhir kebijakan/keputusan manajemen. contohnya : biaya iklan yang diputuskan oleh manajemen.
3. Biaya semi variabel
Biaya semi variabel yaitu biaya yang mempunyai unsur tetap dan variabel di dalamnya. Unsur biaya tetap ialah jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa sedangkan unsur variabel ialah bab dari biaya semi variabel yang dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan.
Biaya semi variabel mempunyai unsur biaya tetap dan biaya variabel. Untuk memisahkan biaya semi variabel ke dalam elemen biaya tetap dan biaya variabel, ada dua pendekatan yang dipakai yaitu :
a. Pendekatan analisis (Analytical approach)
Dalam pendekatan ini diadakan kerjasama antara bab metode dengan bab penyusunan anggaran untuk mengadakan penyelidikan terhadap tiap-tiap kegiatan atau pekerjaan, untuk memilih perlu tidaknya suatu biaya, jumlah biaya pada banyak sekali kegiatan untuk pekerjaan tertentu, metode pelaksanaan pekerjaan yang paling efisien, dan jumlah biaya yang bersangkutan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut pada banyak sekali tingkat kegiatan.
b. Pendekatan historis (Historical approach)
Pendekatan ini mencoba memilih fungsi biaya dengan cara menganalisis tingkah laris biaya yang terjadi di masa kemudian dalam hubungannya dengan volume kegiatan. Dalam pendekatan historis, data biaya selama beberapa periode dikumpulkan dan di hitung biaya tetap dan biaya variabelnya dengan memakai metode tertentu.
Ada tiga metode yang sanggup dipakai yaitu :
1. Metode Biaya Terjaga (Stand by Cost Method)
Metode ini mencoba menghitung beberapa biaya yang harus tetap dikeluarkan andaikata perusahaan di tutup untuk sementara, jadi produknya sama dengan nol. Biaya ini di sebut biaya terjaga, dan biaya terjaga ini ialah bab yang tetap.
2. Metode Titik Tertinggi dan Terendah (Hight and Low Point Method)
Metode ini ialah metode pemisahan biaya variabel dengan cara membandingkan biaya pada tingkat kegiatan yang paling tinggi dibandingkan dengan biaya tersebut pada tingkat kegiatan terendah di masa lalu. Selisih biaya yang di hitung ialah unsur biaya variabel dalam biaya tersebut. Sedangkan biaya tetap mengurangi biaya semi variabel dengan biaya variabelnya.
3. Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method)
Metode ini menganggap bahwa kekerabatan antara biaya dan volume kegiatan berbentuk garis lurus dengan persamaan.
Y = a + b x
Di mana :
Y = Total biaya semi variabel
a = Biaya tetap
b = Biaya variabel satuan
n = Jumlah data
x = Volume kegiatan