Teori Manajemen Sumber Daya Manusia.Menurut Nitisemito semangat dan gairah kerja adalah : “Semangat dan kegairahan kerja pada hakekatnya yaitu perwujudan etika kerja yang tinggi,bahkan ada yang mengidentifikasikan secara bebas, etika kerja yang tinggi yaitu semangat dan kegairahan kerja.”
Pada umumnya terdapat kecenderungan kekerabatan produktivitas yang tinggi dengan semangat kerja dan kegairahan yang tinggi. Dibawah kondisi semangat dan kegairahan
kerja yang jelek akan menimbulkan penurunan produktivitas kerja secara keseluruhan.
Penurunan produktivitas ini akan mempengaruhi laba yang didapat oleh perusahaan di masa yang akan hadir. Hal ini akan memberatkan prospek perusahaan di masa yang akan hadir, jikalau semangat dan kegairahan kerja tersebut dibebani secara fokus oleh perusahaan. Semangat dan kegairahan kerja yang tinggi tidak harus mengakibatkan produktivitas yang tinggi, hal ini spesialuntuklah ialah suatu efek bagi produktivitas secara keseluruhan, contohnya : sekelompok pekerja yang mempunyai semangat dan kegairahan kerja yang tinggi, tetapi mereka spesialuntuk bersendau gurau saja tanpa menghiraukan pekerjaan pada waktu ditinggal oleh pengawasnya.
Aspek-aspek Semangat Kerja
Aspek-aspek semangat kerja perlu untuk dipelajari lantaran di dalam aspek tersebut sanggup mengukur tinggi rendahnya semangat kerja. Menurut (Maier,1998:119), seseorang yang mempunyai semangat kerja tinggi mempunyai alasan tersendiri untuk bekerja yaitu benar-benar menginginkannya. Hal tersebut menimbulkan orang tersebut mempunyai kegairahan, kualitas bertahan dalam menghadapi kesusahan untuk melawan frustasi, serta
memiliki semangat berkelompok. Ada empat aspek yang pertanda seseorang mempunyai semangat kerja yang tinggi yaitu :
a. Kegairahan
Seseorang yang mempunyai kegairahan dalam bekerja berarti juga mempunyai motivasi dan dorongan bekerja. Motivasi tersebut akan terbentuk jikalau seseorang mempunyai harapan atau minat dalam mengerjakan pekerjaannya. Menurut (Jucius,1959) yang lebih dipentingkan oleh para karyawan yaitu yang seharusnya bekerja untuk organisasi
bukan lebih mementingkan pada apa yang mereka dapat.
b. Kekuatan untuk melawan frustasi
Aspek ini pertanda adanya kekuatan seseorang untuk selalu konstruktif walaupun sedang mengalami kegagalan yang dijumpainya dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai semangat kerja yang tinggi tentunya tidak akan mempunyai sifat pesimis apabila menemui kesusahan dalam pekerjaannya.
c. Kualitas untuk bertahan
Aspek ini tidak eksklusif menyatakan seseorang yang mempunyai semangat kerja yang tinggi maka tidak simpel putus asa dalam menghadapi kesukaran-kesukaran di dalam pekerjaannya. Ini berarti ada ketekunan dan keyakinan penuh dalam dirinya. Keyakinan ini berdasarkan (Maier,1998:120) pertanda bahwa seseorang yang mempunyai energi dan kepercayaan untuk memandang masa yang akan hadir dengan baik. Hal ini yang meningkatkan kualitas untuk bertahan. Ketekunan mencerminkan seseorang mempunyai kesungguhan dalam bekerja. Sehingga tidak menganggap bahwa bekerja bukan spesialuntuk menghasilkan waktu saja, malainkan sesuatu yang penting.
d. Semangat kelompok
Semangat kelompok menggambarkan kekerabatan antar karyawan. melaluiataubersamaini adanya semangat kerja maka para karyawan akan saling bekerja sama, tolong menolong, dan tidak saling menjatuhkan. Kaprikornus semangat kerja di sini menunjukkan adanya kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain biar orang lain sanggup mencapai tujuan bersama.
Gejala Turunnya Semangat dan Gairah Kerja.
melaluiataubersamaini mengetahui tanda-tanda turunya semangat dan kegairahan kerja maka sanggup diambil tindakan-tindakan pencegahan kasus sedini mungkin antara lain :
Sebab-Sebab Turunnya Semangat dan Kegairahan Kerja
Menurut Nitisemito turunnya semangat dan kegairahan kerja itu lantaran banyak sebab, contohnya : upah yang terlalu rendah, ketidakcocokannya dengan gaya kepemimpinan, lingkungan kerja yang jelek dan sebagainya. Untuk memecahkan duduk kasus tersebut maka
perusahaan harus sanggup menemukan penyebab dari turunnya semangat dan kegairahan kerja tersebut. Pada prinsipnya turunnya semangat dan kegairahan kerja disebabkan lantaran ketidakpuasan dari para karyawan. Sumber ketidakpuasan sanggup bersifat material dan non material. Yang bersifat material contohnya : rendahnya upah yang diterima, akomodasi yang minim dan lain-lain. Sedangkan yang bersifat non material contohnya : penghargaan sebagai manusia, kebutuhan untuk partisipasi dan lain-lain.
Teknik Meningkatkan Semangat dan Gairah Kerja.
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan semangat dan kegairahan kerja para karyawannya seterbaik mungkin, dan batas-batas kemampuan perusahaan tersebut. Bagaimana meningkatkan semangat dan kegairahan kerja seterbaik mungkin. Karena itu disini dicoba untuk mempersembahkan beberapa cara bagaimana meningkatkan semangat dan kegairahan kerja, baik yang bersifat material maupun bersifat non material. Teknik mana yang paling sempurna sudah tentu tergantung kepada situasi dan kondisi perusahaan tersebut serta tujuan yang ingin dicapai. Untuk meningkatkan semangat dan gairah kerja berdasarkan Nitisemito sanggup ditempuh dengan cara :
Pada umumnya terdapat kecenderungan kekerabatan produktivitas yang tinggi dengan semangat kerja dan kegairahan yang tinggi. Dibawah kondisi semangat dan kegairahan
kerja yang jelek akan menimbulkan penurunan produktivitas kerja secara keseluruhan.
Penurunan produktivitas ini akan mempengaruhi laba yang didapat oleh perusahaan di masa yang akan hadir. Hal ini akan memberatkan prospek perusahaan di masa yang akan hadir, jikalau semangat dan kegairahan kerja tersebut dibebani secara fokus oleh perusahaan. Semangat dan kegairahan kerja yang tinggi tidak harus mengakibatkan produktivitas yang tinggi, hal ini spesialuntuklah ialah suatu efek bagi produktivitas secara keseluruhan, contohnya : sekelompok pekerja yang mempunyai semangat dan kegairahan kerja yang tinggi, tetapi mereka spesialuntuk bersendau gurau saja tanpa menghiraukan pekerjaan pada waktu ditinggal oleh pengawasnya.
Aspek-aspek Semangat Kerja
Aspek-aspek semangat kerja perlu untuk dipelajari lantaran di dalam aspek tersebut sanggup mengukur tinggi rendahnya semangat kerja. Menurut (Maier,1998:119), seseorang yang mempunyai semangat kerja tinggi mempunyai alasan tersendiri untuk bekerja yaitu benar-benar menginginkannya. Hal tersebut menimbulkan orang tersebut mempunyai kegairahan, kualitas bertahan dalam menghadapi kesusahan untuk melawan frustasi, serta
memiliki semangat berkelompok. Ada empat aspek yang pertanda seseorang mempunyai semangat kerja yang tinggi yaitu :
a. Kegairahan
Seseorang yang mempunyai kegairahan dalam bekerja berarti juga mempunyai motivasi dan dorongan bekerja. Motivasi tersebut akan terbentuk jikalau seseorang mempunyai harapan atau minat dalam mengerjakan pekerjaannya. Menurut (Jucius,1959) yang lebih dipentingkan oleh para karyawan yaitu yang seharusnya bekerja untuk organisasi
bukan lebih mementingkan pada apa yang mereka dapat.
b. Kekuatan untuk melawan frustasi
Aspek ini pertanda adanya kekuatan seseorang untuk selalu konstruktif walaupun sedang mengalami kegagalan yang dijumpainya dalam bekerja. Seseorang yang mempunyai semangat kerja yang tinggi tentunya tidak akan mempunyai sifat pesimis apabila menemui kesusahan dalam pekerjaannya.
c. Kualitas untuk bertahan
Aspek ini tidak eksklusif menyatakan seseorang yang mempunyai semangat kerja yang tinggi maka tidak simpel putus asa dalam menghadapi kesukaran-kesukaran di dalam pekerjaannya. Ini berarti ada ketekunan dan keyakinan penuh dalam dirinya. Keyakinan ini berdasarkan (Maier,1998:120) pertanda bahwa seseorang yang mempunyai energi dan kepercayaan untuk memandang masa yang akan hadir dengan baik. Hal ini yang meningkatkan kualitas untuk bertahan. Ketekunan mencerminkan seseorang mempunyai kesungguhan dalam bekerja. Sehingga tidak menganggap bahwa bekerja bukan spesialuntuk menghasilkan waktu saja, malainkan sesuatu yang penting.
d. Semangat kelompok
Semangat kelompok menggambarkan kekerabatan antar karyawan. melaluiataubersamaini adanya semangat kerja maka para karyawan akan saling bekerja sama, tolong menolong, dan tidak saling menjatuhkan. Kaprikornus semangat kerja di sini menunjukkan adanya kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain biar orang lain sanggup mencapai tujuan bersama.
Gejala Turunnya Semangat dan Gairah Kerja.
melaluiataubersamaini mengetahui tanda-tanda turunya semangat dan kegairahan kerja maka sanggup diambil tindakan-tindakan pencegahan kasus sedini mungkin antara lain :
- Tingkat absensinya yang tinggi. Untuk melihat apakah naiknya tingkat ketidakhadiran tersebut ialah lantaran turunnya semangat dan kegairahan kerja maka kita dihentikan melihat naiknya tingkat ketidakhadiran ini secara perorangan tetapi harus dilihat secara rata-rata.
- Kegelisahan dimana-mana. Kegelisahaan di lingkungan kerja akan terjadi bilamana semangat dan kegairahan kerja turun, sebagai seorang pemimpin, kita harus sanggup mengetahui adanya kegelisahan-kegelisahan yang timbul di lingkungan kerja perusahaan. Kegelisahan ini sanggup terwujud dalam bentuk ketidaktenangan kerja, keluh kesah dan lain-lain.
- Tingkat perpindahan buruh yang tinggi. Keluar masuknya karyawan yang meningkat tersebut, terutama yaitu disebabkan lantaran ketidaktenangan mereka bekerja pada perusahaan tersebut, sehingga mereka berusaha untuk mencari pekerjaan yang lain yang dianggap lebih sesuai. Tingkat keluar masuknya buruh yang tinggi selain sanggup menurunkan produktivitas kerja, juga sanggup mengganggu kelangsungan jalannya perusahaan tersebut.
- Tuntutan yang seringkali terjadi. Tuntutan sebetulnya ialah perwujudan dari ketidakpuasan, dimana pada tahap tertentu akan menimbulkan keberanian untuk mengajukan tuntutan.
- Pemogokan. Tingkat indikasi yang paling berpengaruh tentang turunnya semangat dan kegairahan kerja yaitu bilamana terjadi pemogokan. Hal ini disebabkan pemogokan ialah perwujudan dari ketidakpuasan dan kegelisahaan para karyawan.
Sebab-Sebab Turunnya Semangat dan Kegairahan Kerja
Menurut Nitisemito turunnya semangat dan kegairahan kerja itu lantaran banyak sebab, contohnya : upah yang terlalu rendah, ketidakcocokannya dengan gaya kepemimpinan, lingkungan kerja yang jelek dan sebagainya. Untuk memecahkan duduk kasus tersebut maka
perusahaan harus sanggup menemukan penyebab dari turunnya semangat dan kegairahan kerja tersebut. Pada prinsipnya turunnya semangat dan kegairahan kerja disebabkan lantaran ketidakpuasan dari para karyawan. Sumber ketidakpuasan sanggup bersifat material dan non material. Yang bersifat material contohnya : rendahnya upah yang diterima, akomodasi yang minim dan lain-lain. Sedangkan yang bersifat non material contohnya : penghargaan sebagai manusia, kebutuhan untuk partisipasi dan lain-lain.
Teknik Meningkatkan Semangat dan Gairah Kerja.
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan semangat dan kegairahan kerja para karyawannya seterbaik mungkin, dan batas-batas kemampuan perusahaan tersebut. Bagaimana meningkatkan semangat dan kegairahan kerja seterbaik mungkin. Karena itu disini dicoba untuk mempersembahkan beberapa cara bagaimana meningkatkan semangat dan kegairahan kerja, baik yang bersifat material maupun bersifat non material. Teknik mana yang paling sempurna sudah tentu tergantung kepada situasi dan kondisi perusahaan tersebut serta tujuan yang ingin dicapai. Untuk meningkatkan semangat dan gairah kerja berdasarkan Nitisemito sanggup ditempuh dengan cara :
- Gaji yang cukup. Setiap perusahaan seharusnya mempersembahkan penghasilan yang cukup kepada karyawannya. Cukup berarti jumlah uang yang bisa dibayarkan perusahaan tanpa menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
- Pemdiberian akomodasi yang sangat bahagia. Setiap perusahaan bilamana memungkinkan hendaknya menyediakan akomodasi yang sangat senang bagi karyawannya. Fasilitas itu sanggup berupa daerah ibadah,kantin,dan sebagainya.
- Menempatkan karyawan pada posisi yang tepat. Posisi yang sempurna maksudnya yaitu sesuai dengan ketrampilan masing-masing,ketidaktepatan menempatkan posisi para karyawan akan mengakibatkan jalannya pekerjaan kurang lancar dan alhasil tidak memuaskan.
- Memdiberikan peluang pada karyawan untuk maju. melaluiataubersamainiadanya peluang untuk maju maka akan mendorong semangat dan gairah kerja karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan.
- Mengusahakan karyawan mempunyai loyalitas. Kesetiaan atau loyalitas karyawan pada perusahaan sanggup menimbulkan rasa tanggung jawaban. Tanggung tanggapan sanggup membuat semangat dan gairah kerja. Adapun caranya dengan mempersembahkan peluang pada karyawan untuk ikut serta dalam pembelian saham perusahaan yang bersangkutan dan lain sebagainya.
- Harga diri perlu mendapat perhatian. Pemimpin perusahaan harus sanggup menghargai diri karyawannya jikalau mereka ingin dihargai. Orang akan lebih senang bekerja dengan penghasilan yang rendah tapi dihargai daripada dengan penghasilan yang tinggi tetapi perusahaan tersebut merendahkan mereka.
- Mengajak karyawan untuk berunding serta mengatasi pelaksanaan pada perusahaan. Apabila pimpinan dalam melaksanakan pekerjaannya mengalami suatu kasus untuk dipecahkan secara pribadi maka karyawan perlu diajak berunding.
- Memperhatikan rasa kondusif untuk menghadapi masa depan. Untuk membuat rasa kondusif menghadapi masa depan, perusahaan dalam melaksanakan jadwal pensiun bagi karyawan. Variasi dengan cara ini yaitu bahwa disamping menyisihkan sebagaian dari laba perusahaan, penghasilan karyawan dipotong untuk disetor bagi jaminan hari tua.
- Sekali-sekali perlu membuat suasana santai. Memdiberikan suasana santai bagi karyawan dimaksudkan biar karyawan tidak mengalami kebosanan dalam melaksanakan pekerjaan tiap hari.