-->
Teori Pengantar Administrasi : Fungsi - Fungsi Administrasi (Beserta Penjelasannya)
Fungsi administrasi terdiri dari lima acara dasar yaitu sebagai diberikut (David, 2005):

a) Planning (Perencanaan)
Fungsi perencanaan ialah langkah pertama daripada fungsi administrasi yang lain. melaluiataubersamaini perencanaan ini tiruana kegiatan akan mempunyai suatu aliran pelaksanaan kerja.
Perencanaan terdiri dari tiruana acara manajerial yang berkaitan dengan persiapan menghadapi masa depan. Kegiatan-kegiatannya termasuk meramalkan, tetapkan samasukan, tetapkan strategi, dan menyebarkan kebijakan. Perencanaan sangat penting untuk keberhasilan pelaksanaan seni administrasi dan penilaian seni administrasi lantaran kegiatan pengorganisasian, pengarahan, penyusunan staf, dan pengawasan bergantung pada perencanaan yang baik.

Perencanaan ini mempunyai bentuk-bentuk antara lain :
• Samasukan
Dalam kurun waktu tertentu perusahaan tentu mempunyai suatu samasukan atau tujuan yang hendak dicapai.
• Kebijakan
Hal ini ialah petunjuk umum bagi perusahaan. Misalkan kebijakan perusahaan ialah spesialuntuk memproduksi produk-produk berkarakter tinggi dengan bahan-bahan pilihan.
• Strategi
Strategi ialah acara yang luas untuk mencapai tujuan yang sudah diputuskan yaitu bagaimana perusahaan akan melaksanakan misinya. Suatu seni administrasi akan tetapkan arah yang terjadi dari banyak sekali tujuan dan membimbing penerapan sumber daya yang diperlukan. Ketepatan waktu pelaksanaan ialah problem yang perlu diperhatikan dalam seni administrasi ini.
• Prosedur
Prosedur ialah rangkaian tindakan yang akan dijalankan untuk mempergampang pelaksanaan kegiatan perusahaan.
• Aturan
Aturan yaitu ialah penggalan dari mekanisme dan ialah tindakan yang spesifik. Beberapa hukum yang sejenis sanggup dikelompokkan menjadi suatu prosedur.
• Program
Program ialah kombinasi antara kebijakan, prosedur, hukum dan pemdiberian kiprah yang disertai dengan anggaran atau budget.

b) Staffing (Penyusunan Staf)

Fungsi penyusunan staf dalam administrasi juga disebut administrasi personalia atau manajemen sumber daya manusia. Di dalamnya terdapat tiruana acara ibarat merekrut, mewawancara, menguji, memilih, mengarahkan, melatih, mengembangkan, memelihara, mengevaluasi, memdiberi imbalan, mendisiplinkan, mempromosikan, memindahkan, menurunkan pangkat, dan mengeluarkan karyawan, serta menjaga kekerabatan dengan serikat buruh. Aktivitas penyusunan staf berperan penting dalam perjuangan pelaksanaan strategi. Karena itu, manajer sumber daya insan semakin terlibat lebih aktif dalam proses administrasi strategis. Mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan
dalam bidang penyusunan staf ialah hal yang penting.
• Recruiting : merekrut/menarikdanunik tenaga kerja yang mempunyai kemampuan hard skills dan soft skills.
• Selecting: menentukan karyawan-karyawan yang berkompetensi/profesional.

c) Organizing (Pengorganisasian)

Fungsi pengorganisasian sanggup dikatakan sebagai
proses penciptaan kekerabatan antara banyak sekali fungsi, personalia dan faktor-faktor fisik semoga tiruana pekerjaan yang dilakukan sanggup bermanfaa serta terarah pada satu tujuan. Tujuan dari pengorganisasian dalam administrasi terbagi menjadi tiga acara yang berurutan yaitu: membagi-bagi kiprah menjadi pekerjaan yang lebih sempit (spesialisasi pekerjaan), menggabungkan pekerjaan untuk membentuk departemen (departementalisasi), dan mendelegasikan wewenang.
Beberapa keunggulan adanya pengorganisasian yang baik, yaitu:
1. Dapat terjalin contoh kekerabatan yang baik antar organisasi, antar anggota organisasinya, serta antar organiasi dengan organisasi, sehingga akan mempergampang pencapaian tujuan organisasi.
2. Setiap anggota organisasi sanggup mengetahui dengan terang kiprah dan kewajiban serta tanggung jawanya, lantaran disini terjadi pendelegasian wewenang secara tegas.

d) Directing (Pengarahan)
Yang dimaksud dengan pengarahan ialah tindakan untuk mengusahakan semoga tiruana anggota organisasi melaksanakan kegiatan yang sudah ditentukan ke arah tercapainya tujuan. Kegiatan pengarahan ini banyak menyangkut problem pemdiberian motivasi kepada para anggota organisasi, kepemimpinan serta pengembangan komunikasi.

e) Controlling (Pengendalian)
Merupakan acara untuk menemukan, mengoreksi adanya penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang sudah dicapai dibandingkan dengan planning kerja yang sudah diputuskan.
Fungsi pengawasan termasuk tiruana acara yang dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan operasi sesuai dengan yang direncanakan.
Semua manajer dalam suatu organisassi mempunyai tanggung balasan pengawasan, ibarat melaksanakan penilaian prestasi dan mengambil tindakan yang perlu untuk meminimalkan inefisiensi. Fungsi administrasi sangat penting semoga penilaian seni administrasi sanggup dilakukan secara efektif.
Terdapat beberapa alasan akan pentingnya pengendalian di dalam setiap organisasi, yaitu:
1. Adanya perubahan di lingkungan organisasi.
Hal itu mengakibatkan fungsi pengendalian harus dilaksanakan semoga dampak dari perusahaan-perusahaan tersebut segera sanggup dideteksi sehingga administrasi akan bisa menghadapi tantangan maupun memanfaatkan adanya peluang yang disebabkan oleh perubahan itu.
2. Organisasi menjadi semakin kompleks.
Oleh lantaran pada umumnya organisasi pada masa kini ini cenderung bercorak desentralisasi, maka kegiatan perusahaan menjadi terpisah-pisah secara geografis dan pula menjadi lebih luas dan kompleks. melaluiataubersamaini demikian juga jikalau banyak digunakan penyalur dalam penjual produk, maka untuk menjaga kualitas dan profitabilitas, perlu sistem pengendalian yang lebih teliti.
3. Timbulnya kesalahan-kesalahan dalam bekerja.
Untuk mendeteksi kesalahan yang mungkin sanggup diperbuat oleh organisasi maka digunakan fungsi pengendalian. Semakin jarang pekerja melaksanakan kesalahan dalam bekerja maka, semakin sederhana administrasi menjalankan fungsi pengendalian.
4. Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang.
Mengimplementasikan sistem pengendalian agaknya ialah cara yang sempurna untuk menilik pelaksanaan tugas-tugas pekerja yang sudah didelegasikan dari atasan masing-masing. Namun demikian, manajer harus sanggup menjaga keseimbangan antara pengendalian dengan kebebasan langsung dan pekerja supaya tidak mematikan kreativitas.
Empat jenis kontrol (pengendalian), yaitu:
a. Pengendalian Fisik.
Pengendalian fisik ialah pengendalian yang dilakukan dengan cara melihat barang-barang yang dijual, hadir ke toko pelanggan (untuk memastikan pelanggan benar-benar ada dan salesman benar-benar menjual atau mengatakan produk perusahaan) ada uang ada barang.
b. Pengendalian Administratif.
Pengendalian administratif ialah pengendalian yang dilakukan dengan cara melaksanakan pencatatan terhadap produk yang diproduksi, produk yang ada di gudang, produk yang laris dijual, faktur-faktur penjualan (penjualan tunai dan kredit), setoran salesman, piutang-piutang yang akan/sudah jatuh tempo. Hal ini dilakukan antara penggalan keuangan, salesman, tenaga bongkar muat (orang gudang), dan supervisor.
c. Pengendalian Elektronik Digital.
Pengendalian elektronik digital ialah pengendalian yang dilakukan dengan memakai barang-barang elektronik, seperti: telepon dan kamera digital yang mana untuk memastikan pelanggan itu benar-benar ada (nyata), bukan sekedar karangan salesman sehingga pelanggannya bisa di data (kartu pelanggan).
d. Pengendalian Matriks Fungsional.
Pengendalian matriks fungsional ialah pengendalian yang dilakukan oleh masing-masing penggalan dalam perusahaan terhadap tanggung balasan yang didiberikan oleh perusahaan. Misalnya salesman bertanggung balasan pada penggalan keuangan untuk mempersembahkan faktur tunai, uang tunai, faktur kredit dan uang tunai hasil pembayaran kredit yang lalu. Sedangkan penggalan keuangan bertugas untuk menghitungnya dan memasukkannya pada pembukuan.

LihatTutupKomentar