-->
Faktor-Faktor Yang Menjadi Penyebab Utama Buruknya Kualitas Service (Servqual)
Service Quality (Servqual)
Model ini secara luas dikenal dengan nama Model Analisis Gap. Model ini dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (2000) sebagai suatu alat survei penelitian yang disebut servqual. Hal ini berdasar pada pikiran bahwa konsumen sanggup mengevaluasi kualitas layanan perusahaan dengan membandingkan persepsi dan ekspektasi mereka terkena servis. Servqual dipandang sebagai alat pengukuran umum yang sanggup dipergunakan untuk menganalisa penyebab dari permasalahan servis, dan mengerti bagaimana kualitas layanan sanggup diperbaiki dan diperhalus (Han,1997).

Berdasarkan Gaps Model of Service Quality, ketidaksesuaian muncul dari lima macam kesentidakboleh yang sanggup dibagi menjadi dua kelompok (Rangkuti,2003), yaitu :
a. Satu kesentidakboleh, yaitu kesentidakboleh kelima yang bersumber dari sisi pelayanan (pelanggan)
b. Empat macam kesentidakboleh, yaitu kesentidakboleh pertama hingga dengan keempat, bersumber dari sisi penyedia jasa (manajemen)

Penyebab Utama dari buruknya Servqual

Kesentidakboleh ini diakibatkan oleh ketidaktahuan administrasi atas pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan (Parasuraman et.,al,1990). Hal ini disebabkan oleh:

1. Kesentidakboleh 1 (Gap 1)
Kesentidakboleh antara ekspektasi konsumen dan persepsi administrasi terkena ekspektasi konsumen. Kesentidakboleh ini terjadi lantaran ketidakpahaman administrasi terhadap harapan pelanggan secara tepat, sehingga tidak diketahui bentuk jasa yang diinginkan konsumen.
Faktor-faktor penyebab terjadinya gap 1:
1. Tidak cukupnya analisa pasar
Analisa pasar yaitu kunci utama untuk sanggup memahami harapan customer. Kesalahan dalam memakai atau tidak memakai hasil riset pemamasukan sanggup menimbulkan kesentidakboleh semakin besar.
2. Hubungan yang kurang baik antara administrasi dengan konsumen Para manajer kurang diberinteraksi eksklusif dengan pelanggan.
3. Jenjang antara kontak personal dan manajemen
Jenjang yang terlalu banyak sanggup menimbulkan semakin banyak isu yang hilang atau bahkan salah tafsir antara harapan pelanggan dan manajemen.

2. Kesentidakboleh 2 (Gap 2)

Kesentidakboleh antara persepsi administrasi terkena ekspektasi konsumen dengan spesifikasi kualitas jasa. Pihak administrasi mungkin bisa memahami harapan pelanggan, namun tidak menetapkan standar kinerja tertentu.
Faktor-faktor penyebab terjadinya gap 2:
1. Kurangnya komitmen administrasi pada kualitas pelayanan Tidak adanya kepemimpinan dan komitmen pelayanan yang berkarakter menimbulkan karyawan yang berafiliasi eksklusif dengan pelanggan kehilangan arah.
2. Persepsi ketidakmampuan/ketidakmungkinan
Manajemen mungkin menganggap tingkat kepentingan dan kebutuhan pelanggan tersebut belum layak dipenuhi berkaitan dengan kemampuan perusahaan.
3. Kurangnya penetapan standar
Standarisasi kiprah susah dilakukan lantaran tidak dilakukan secara rutin.
4. Tidak adanya penetapan tujuan
Penentuan samasukan sangat dibutuhkan sebagai pengarah sehingga pegawai memberikan pelayanan berkarakter tinggi secara konsisten.
3. Kesentidakboleh 3 (Gap 3)
Kesentidakboleh antara spesifikasi standar kualitas jasa dan pelaksanaan penyampaian jasa. Penyebab kesentidakboleh ini lantaran para pelaksana jasa belum memahami tugas, kurang trampil dan tidak memenuhi standar kinerja. Karyawan perusahaan mungkin kurang mendapat petes atau mereka bekerja melampaui batas kemampuan mereka serta mereka kurang mau untuk memenuhi standar yang ada.
Faktor-faktor penyebab terjadinya gap 3:
1. Kebimbangan para karyawan
Kebimbangan kiprah karyawan yaitu situasi dimana karyawan merasa bimbang dalam melakukan tuntutan perannya.
2. Terjadinya konflik dalam melakukan peran
Konflik kiprah sanggup terjadi apabila karyawan menganggap bahwa mereka tidak sanggup sangat senang seruan atasan dan pelanggan.
3. Ketidakcocokan antara karyawan dan pekerjaannya
Jabatan karyawan dalam melakukan kewajibannya dianggap remeh oleh manajemen.
4. Ketidaksesuaian teknologi dengan pekerjaan
Kualitas pelayanan yang tinggi memerlukan derma peralatan/teknologi yang tepat.
5. Pengawasan sistem kontrol yang tidak sesuai
Mengadakan pengukuran kinerja karyawan menurut proses penyampaian jasa dan output pelayanan.
6. Kurangnya nilai atau semangat kerja tim
Tim kerja yaitu inti dari kualitas layanan dalam mempersembahkan pelayanan secara optimal pada pelanggan.

4. Kesentidakboleh 4 (Gap 4)
Kesentidakboleh antara pelaksanaan penyampaian jasa dan komunikasi eksternal (janji perusahaan). Hal ini bisa terjadi lantaran pelanggan sering dipengaruhi oleh pernyataan kesepakatan perusahaan dan iklan perusahaan, sehingga menimbulkan adanya ketidaksesuaian antara pelayanan yang dijanjikan dan pelayanan yang disampaikan.
Faktor-faktor penyebab terjadinya gap 4:
1. Komunikasi horisontal yang tidak memadai
Kurang lancarnya komunikasi di dalam atau antardepartemen sehingga menimbulkan konflik antarbagian atau fungsi, sehingga menimbulkan salah pengertian dan rasa saling tidak percaya.
2. Perbedaan kebijakan dan mekanisme antarcabang atau departemen
Apabila perusahaan menerapkan kebijakan bahwa setiap cabang sanggup membuat kebijakan dan mekanisme sendiri-sendiri, maka kualitas pelayanan masing-masing cabang akan tidak sama. Sedangkan pelanggan berharap memperoleh kualitas pelayanan yang sama di setiap cabang.
3. Kecenderungan untuk memdiberi kesepakatan secara berlebihan
Tingginya intensitas persaingan yang semakin tinggi menimbulkan perusahaan mengalami tekanan yang lebih kuat. Kondisi inilah yang menimbulkan perusahaan terpaksa membuat kesepakatan yang berlebihan.

5. Kesentidakboleh 5 (Gap 5)
Kesentidakboleh ini yaitu kesentidakboleh antara persepsi konsumen dengan ekspektasi konsumen. Kesentidakboleh ini terjadi lantaran pihak perusahaan tidak sanggup mempersembahkan apa yang diinginkan konsumen. Kesentidakboleh ini sanggup pula terjadi lantaran konsumen mengukur kinerja atau prestasi perusahaan dengan cara yang tidak sama serta salah dalam mempersepsikan kualitas jasa tersebut. Supaya sanggup mempersembahkan servis kualitas yang terbaik pada konsumen maka tiap perusahaan harus mau dan bisa untuk memperbaiki servis kualitas mereka masing-masing .

LihatTutupKomentar