-->
Keputusan Berinvestasi : Tujuan, Dasar Dan Proses Investasi
Seperti pada goresan pena sebelumnya terkena Investasi; Pengertian Dasar, Jenis dan manfaat bahwa Investasi yakni penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu usang dengan cita-cita mendapatkan laba di masa-masa yang akan hadir. Pihak-pihak yang melaksanakan investasi disebut dengan investor. Investor pada umumnya sanggup digolongkan menjadi dua, yaitu investor individual (individual investors) dan investor institusional (institutional investors). Investor individual terdiri dari individu-individu yang melaksanakan acara investasi. Sedangkan investor institusional biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpanan dana, (bank dan forum simpan-pinjam), forum dana pensiun, maupun perusahaan investasi.

Pada dasarnya tujuan orang melaksanakan investasi yakni untuk menghasilkan sejumlah uang. Secara lebih khusus berdasarkan (Tandelilin, 2001 : 5) ada beberapa alasan mengapa seseorang melaksanakan investasi, antara lain :
a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa depan.
Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada kini semoga tidak berkurang di masa yang akan hadir.
b. Mengurangi resiko inflasi.
melaluiataubersamaini melaksanakan investasi dalam pemilikan perusahaan atau obyek lain, seseorang sanggup menghindarkan diri dari resiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya tanggapan adanya efek inflasi.
c. Dorongan untuk menghemat pajak.
Beberapa negara di dunia banyak melaksanakan kebijakan yang bersifat mendorong tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemdiberian akomodasi perpajakan kepada masyarakat yang melaksanakan investasi pada bidang – bidang perjuangan tertentu.

Dasar Keputusan Investasi
Adapun Dasar keputusan investasi berdasarkan Tandelilin (2005) terdiri dari:
a. Return
Alasan utama orang diberinvestasi yakni untuk memperoleh keuntungan. Dalam administrasi investasi tingkat laba investasi disebut sebagai return. Suatu hal yang sangat masuk akal kalau investor menuntut tingkat return tertentu atas dana yang sudah diinvestasikannya. Return yang diperlukan investor dari investasi yang dilakukannya ialah kompensasi atas biaya peluang (opportunity cost) dan resiko penurunan daya beli tanggapan adanya efek inflasi. Dalam diberinvestasi perlu dibedakan antara return yang diperlukan (expected return) dan return yang terjadi (realized return).

Return yang diperlukan ialah tingkat return yang diantisipasi investor dimasa hadir. Sedangkan return yang terjadi atau return konkret ialah return yang sudah diperoleh investor dimasa lalu.
Antara tingkat return yang diperlukan dan tingkat return konkret yang diperoleh investor dari investasi yang dilakukan mungkin saja tidak sama. Perbedaan antara return yang diperlukan resiko yang harus selalu dipertimbangkan dalam proses investasi. Sehingga dalam diberinvestasi, disamping memperhatikan tingkat return, investasi harus selalu mempertimbangkan tingkat resiko suatu investasi.
b. Risk
Korelasi eksklusif antara pengembalian dengan resiko, yaitu : semakin tinggi pengembalian, semakin tinggi resiko. Oleh alasannya itu, investor harus menjaga tingkat resiko dengan pengembalian yang seimbang.
c. The time factor
Jangka waktu yakni hal penting dari definisi investasi. Investor sanggup menanamkan modalnya pada jangka pendek, jangka menengah, atau jangka panjang. Pemilihan jangka waktu investasi sebetulnya ialah suatu hal penting yang menawarkan ekspektasi atau cita-cita dari investor. Investor selalu menyeleksi jangka waktu dan pengembalian yang sanggup memenuhi ekspektasi dari pertimbangan pengembalian dan resiko.

Proses investasi
Proses investasi yakni suatu rangkaian acara yang menghasilkan di dalam pembelian aset nyata / surat berharga. Proses investasi berkisar wacana keputusan - keputusan investasi yang bekerjasama untuk memaksimumkan kekayaan investor.
Langkah - langkah dalam proses investasi :
a. Pengetahuan wacana pengembalian dan resiko investasi.
b. Mengetahui perilaku investor terhadap resiko. Setiap investor harus mau mendapatkan resiko investasi yang terkadang di dalam aset riil maupun surat berharga, dan sanggup mengidentifikasi kombinasi pengembalian dan resiko yang sanggup diterima. melaluiataubersamaini kata lain, sebelum mendapatkan resiko investasi, investor harus berada pada posisi finansial yang logis, dan harus siap memakai alasan-alasan yang masuk nalar untuk proses pembuatan keputusan.
c. Pengetahuan dari setiap tipe surat berharga / aset yang tersedia untuk investasi, termasuk pengembalian yang diperlukan dan resiko yang bekerjasama dengan tipe aset / surat berharga tersebut.
d. Memilih beberapa surat berharga / aset yang sanggup memdiberi suatu pengembalian dan resiko yang sanggup diterima berdasarkan kebutuhan -kebutuhan dari investor tertentu.

LihatTutupKomentar