-->
Produk Domestik Bruto (Pdb)/Gross Domestic Product (Gdp) Definisi, Tipe Dan Pendekatannya
Definisi Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP)

Gross Domestic Product (GDP) yaitu penghitungan yang dipakai oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi acara perekonomian nasionalnya, tetapi intinya GDP mengukur seluruh volume produksi dari suatu wilayah (negara) secara geografis.

Sedangkan berdasarkan McEachern (2000:146), GDP artinya mengukur nilai pasar dari barang dan jasa selesai yang diproduksi oleh sumber daya yang berada dalam suatu negara selama jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. GDP juga sanggup dipakai untuk mempelajari perekonomian dari waktu ke waktu atau untuk membandingkan beberapa perekonomian pada suatu saat.
Gross domestic product spesialuntuk mencakup beberapa aspek barang dan jasa akhir, yaitu barang dan jasa yang dijual kepada pengguna yang terakhir. Untuk barang dan jasa yang dibeli untuk diproses lagi dan dijual lagi (Barang dan jasa intermediate) tidak dimasukkan dalam GDP untuk menghindari persoalan double counting atau penghitungan ganda, yaitu menghitung suatu produk lebih dari satu kali.
misalnya, grosir membeli sekaleng tuna seharga Rp 6.000,- dan menjualnya seharga Rp 9.000,-. Jika GDP menghitung kedua transaksi tersebut , Rp 6.000,- dan Rp 9.000,-, maka sekaleng tuna itu dihitung senilai Rp 15.000,- (lebih besar daripada nilai akhirnya). Jadi, GDP spesialuntuk menghitung nilai selesai dari suatu produk yaitu sebesar Rp 9.000,-. Untuk barang yang diperjual-belikan berulang kali (second-hand) tidak dihitung dalam GDP lantaran barang tersebut sudah dihitung pada ketika diproduksi. (2000:146-147).

Tipe-tipe GDP
Ada dua tipe GDP, yaitu :
1) GDP dengan harga berlaku atau GDP nominal, yaitu nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam suatu tahun dinilai berdasarkan harga yang berlaku pada tahun tersebut.
2) GDP dengan harga tetap atau GDP riil, yaitu nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam suatu tahun dinilai berdasarkan harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang seterusnya dipakai untuk menilai barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun lain Angka-angka GDP ialah hasil perkalian jumlah produksi (Q) dan
harga (P), jikalau harga-harga naik dari tahun ke tahun lantaran inflasi, maka besarnya GDP akan naik pula, tetapi belum tentu kenaikan tersebut menawarkan jumlah produksi (GDP riil). Mungkin kenaikan GDP spesialuntuk disebabkan oleh kenaikan harga saja, sedangkan volume produksi tetap atau merosot.

Perhitungan GDP

Menurut McEachern (2000:147) ada dua macam pendekatan yang dipakai dalam perhitungan GDP, yaitu:
1. Pendekatan pengeluaran, menjumlahkan seluruh pengeluaran agregat pada seluruh barang dan jasa selesai yang diproduksi selama satu tahun.
2. Pendekatan pendapatan, menjumlahkan seluruh pendapatan agregat yang diterima selama satu tahun oleh mereka yang memproduksi output tersebut.

GDP berdasarkan Pendekatan Pengeluaran.

Menurut McEachern (2000:149) untuk memahami pendekatan pengeluaran pada GDP, kita membagi pengeluaran agregat menjadi empat komponen, konsumsi, investasi, pembelian pemerintah, dan ekspor netto. Kita akan mengulasnya satu per satu.
1. Konsumsi, atau secara lebih spesifik pengeluaran konsumsi perorangan, yaitu pembelian barang dan jasa selesai oleh rumah tangga selama satu tahun. contohnya : dry cleaning, potong rambut, perjalanan udara, dsb.
2. Investasi, atau secara lebih spesifik investasi domestik swasta bruto, yaitu belanja pada barang kapital gres dan pelengkap untuk persediaan.
misalnya : bangunan dan mesin gres yang dibeli perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa.
3. Pembelian pemerintah, atau secara lebih spesifik konsumsi dan investasi bruto pemerintah, mencakup beberapa aspek tiruana belanja tiruana tingkat pemerintahan pada barang dan jasa, dari pemmembersihkanan jalan hingga pemmembersihkanan ruang pengadilan, dari buku perpustakaan hingga upah petugas perpustakaan. Di dalam pembelian pemerintah ini tidak mencakup beberapa aspek keamanan sosial, menolongan kesejahteraan, dan asuransi pengangguran. Karena pembayaran tersebut mencerminkan menolongan pemerintah kepada penerimanya dan tidak mencerminkan pembelian pemerintah.
4. Ekspor netto, sama dengan nilai ekspor barang dan jasa suatu negara dikurangi dengan impor barang dan jasa negara tersebut. Ekspor netto tidak spesialuntuk mencakup nilai perdagangan barang tetapi juga jasa.

Dalam pendekatan pengeluaran, pengeluaran agregat negara sama dengan penjumlahan konsumsi, C, investasi, I, pembelian pemerintah, G, dan ekspor netto, yaitu nilai ekspor, X, dikurangi dengan nilai impor, M, atau (X-M).
Penjumlahan komponen tersebut menghasilkan pengeluaran agregat, atau GDP:
C + I + G + (X-M) = Pengeluaran agregat = GDP

GDP berdasarkan Pendekatan Pendapatan.

Menurut McEachern (2000:151) pendapatan agregat sama dengan penjumlahan tiruana pendaptan yang diterima pemilik sumber daya dalam perekonomian (karena sumber dayanya dipakai dalam proses produksi). Sistem pembukuan double-entry sanggup memastikan bahwa nilai output agregat sama dengan pendapatan agregat yang dibayarkan untuk sumber daya yang dipakai dalam produksi output tersebut: yaitu upah, bunga, sewa, dan keuntungan dari produksi.
Jadi kita sanggup menyampaikan bahwa:
Pengeluaran agregat = GDP = Pendapatan agregat
Suatu produk jadi biasanya diproses oleh beberapa perusahaan dalam perjalanannya menuju konsumen. Meja kayu, misalnya, mulanya sebagai kayu mentah, lalu dipotong oleh perusahaan pertama, dipotong sesuai kebutuhan mebel oleh perusahaan kedua, dibentuk meja oleh perusahaan ketiga, dan dijual oleh perusahaan keempat. Double counting dihindari dengan cara spesialuntuk memperhitungkan nilai pasar dari meja pada ketika dijual kepada pengguna selesai atau dengan cara menghitung nilai tambah pada setiap tahap produksi. Nilai tambah dari setiap perusahaan sama dengan harga jual barang perusahaan tersebut dikurangi dengan jumlah yang dibayarkan atas input perusahaan lain.
Nilai tambah dari tiap tahap mencerminkan pendapatan atas pemilik sumber daya pada tahap yang bersangkutan. Penjumlahan nilai tambah pada tiruana tahap produksi sama dengan nilai pasar barang akhir, dan penjumlahan nilai tambah seluruh barang dan jasa selesai yaitu sama dengan GDP berdasarkan pendekatan pendapatan.

LihatTutupKomentar