-->
Peran Positioning Dalam Taktik Pemasaran
Apa itu Positioning (Pengertian Positioning)

Positioning yakni tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemamasukan biar sanggup tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk mereview atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari peluang dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri akrab dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri.

Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the sasaran customer mind”.
Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah memilih seni administrasi segmentasi yang dipakai. melaluiataubersamaini kata lain positioning yakni suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain gambaran perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya

Sedangkan berdasarkan Cravens (1991:255),keputusan pemilihan sasaran pasar ialah titik vokal dari seni administrasi pemamasukan itu sendiri dan menjadi dasar dalam memilih tujuan dan pengembangan seni administrasi positioning.
Oleh lantaran itu, seni administrasi positioning ialah faktor utama dalam meningkatkan kekuatan posisi pasar perusahaan di suatu pasar tertentu dibanding pesaing-pesaingnya. Dari definisi diatas terkandung pengertian bahwa positioning berorientasi pada pikiran atau persepsi konsumen. Kaprikornus positioning yakni perjuangan untuk
menemukan suatu celah di benak konsumen biar konsumen mempunyai image yang khusus terhadap produk atau brand produk atau bahkan terhadap perusahaan.

Peran Positioning Dalam Strategi Pemamasukan
Menurut Craven (1991:270)bahwa positioning memegang tugas yang sangat besar dalam seni administrasi pemamasukan, setelah melaksanakan analisis pasar dan analisis pesaing dalam suatu analisis internal perusahaan(total situation analysis).
Alasannya dunia kini ini dilanda over komunikasi, terjadi ledakan barang,media, maupun iklan. Akibatnya pikiran para prospek menjadi ajang pertempuran.
Oleh lantaran itu, biar sanggup berhasil dalam suatu masyarakat yang over komunikasi, perusahaan apa pun sebaiknya bisa membuat suatu posisi yang mempertimbangkan tidak spesialuntuk kekuatan dan kelemahan perusahaan sendiri, tetapi juga kekuatan dan kelemahan pesaingnya dalam pikiran prospeknya. Itulah sebabnya, ancangan dasar ‘positioning’tidak lagi sekadar membuat sesuatu yang gres dan tidak sama dengan yang
lain, tetapi memanfaatkan dengan pandai apa yang ada di dalam pikiran dan mengkaitkan hubungan-hubungan yang sudah ada, hal ini lantaran pikiran insan juga mempunyai daerah bagi setiap keping gosip yang sudah dipilih untuk disimpan.
Sementara itu, pikiran konsumen sering dianologikan sebagai benteng terakhir pertahanan melawan riuhnya komunlkasi, sebagai daerah menyaring, mendapatkan atau menolak gosip yang ditawarkannya. Apabila ternyata pikiran konsumen sudah terbentuk, biasanya produsen lain mengalami kesusahan untuk merubahnya, apalagi pesaingnya tidak tinggal membisu melaksanakan reposisi. Konkritnya, satu hal pokok yang perlu dilakukan dalam perjuangan ‘memaku mati’pesan di dalam pikiran seseorang yakni sama sekali bukan yang berafiliasi dengan pesannya, tapi justru pikiran itu sendiri. Pikiran yang membersihkan yakni pikiran yang belum dipoles oleh brand lain. Sehingga peranan positioning ialah sistem yang terorganisir dalam upaya menemukan suatu hal yang tepat, pada waktu yang sempurna di dalam pikiran seseorang.

Product Positioning

Dalam proses positioning selalu dimulai product positioning. Pendapat ini dikemukakan oleh Regis Mc Kenna (1985: 37), yang juga mengemukakan definisi product positioning
sebagai diberikut:
“The positioning process should begin with the product themselves. To gain a strong product positioning, a company must differentiate its product from all other products on the market. The goal is to give theproduct a unique position in the market place.”
Dari definisi diatas mengandung pengertian bahwa proses positioning harus dimulai dengan produk itu sendiri. Untuk mencapai product positioning yang berpengaruh suatu perusahaan perlu melaksanakan diferensiasi dalam banyak faktor yaitu: teknologi, harga, kualitas, akses distribusi atau samasukan konsumennya.
Rumusan positioning yang dikemukakan Kenna(1985:37) membuktikan perusahaan sewaktu akan melaksanakan product positioning perlu mempertimbangkan 4 (empat) hal kunci utama, disebut sebagai The Golden Rules of Product. adapun uraiannya sebagai diberikut:
1. Perusahaan perlu mengkutitrend dan dinamika pasar, ibarat animo teknologi, persaingan, sosial, dan ekonomi.
2. Perusahaan harus memseriuskan pada posisi teknologi dan kualitas.
3. Perusahaan harus mentargetkan produknya pada segmen pasar tertentu contohnya pada segmen masyarakat atas, menengah atau bawah. Karena lebih baik menjadi ikan besar dalam bak kecil daripada menjadi ikan kecil di bak besar (it's better to big fish in a little pond,).
4. Perusahaan harus mau bereksperimen dengan tipe produk baru, kemudian memperhatikan reaksi pasar. Jika pemakai menyarankan perubahan maka perusahaan harus menyesuaikan strateginya.

Product Positioning Strategy
Product positioning sangat berafiliasi dengan segmentasi pasar lantaran penempatan produk tersebut ditujukan melayani sasaran market tertentu. Oleh lantaran itu, pengertian seni administrasi product positioning sebagai suatu seni administrasi yang digunakan untuk menanamkan suatu gambaran produk di benak konsumen sehingga produk tersebut terlihat menonjol dibandingkan dengan produk pesaing. Fokus utamanya yakni bagaimana caranya sehingga konsumen mempunyai persepsi yang sama dengan yang dibutuhkan produsen tentang produk yang ditawarkan. Kembali Kotler (1997:265)menerangkan beberapa cara
product positioning yang sanggup dilakukan pemasar dalam memasarkan produk kepada
konsumen yang dituju, antara lain:

1. Penentuan posisi berdasarkan atribut
Ini terjadi bila suatu perusahaan memposisikan dengan menonjolkan atribut produk yang lebih unggul dibanding pesaingnya, ibarat ukuran, usang keberadaannya, dan seterusnya. Misalnya Disneyland sanggup mengiklankan din sebagai taman hiburan terbesar di dunia.

2. Penentuan posisi berdasarkan manfaat
Dalam pengertian ini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu. Misalnya Knotts Berry Farm memposisikan diri sebagai taman hiburan untuk orang-orang yang mencari pengalaman fantasi, ibarat hidup di jamankeemasan koboi Old West.

3. Penentuan posisi berdasarkan penerapan atau penerapan Seperangkat nilai-nilai penerapan atau penerapan inilah yang digunakan sebagai unsur yang ditonjolkan dibandingkan pesaingnya, misal: Japguase Deer Park memposisikan diri untuk wisatawan yang spesialuntuk ingin memperoleh hiburan singkat.

4. Penentuan posisi berdasarkan pemakai
Ini berarti memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai. melaluiataubersamaini kata lain pasar samasukan lebih ditujukan pada sebuah atau lebih komunitas, baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Misalnya Magic Mountain sanggup mengiklankan diri sebagai taman hiburan untuk ‘pencari tantangan’.

5. Penentuan posisi berdasarkan pesaing
Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh dan diposisiskan lebih baik daripada pesaing. Misalnya: Lion Country Safari sanggup diberiklan memilk lebih banyak macam hewan jikalau dibandingkan dengan Japguase Deer Park.

6.Penentuan posisi berdasarkan kategori produk
Disini produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk. Misalnya:
Marineland of the Pacific sanggup memposisikan diri bukan sebagai ‘taman rekreasi’ tapi sebagai ‘lembaga pendidikan’.

7. Penentuan posisi harga atau kualitas
Disini produk diposisikan sebagai menunjukkan nilai terbaik. Misalnya Busch Gardens
dapat memposisikan din sebagai nilai terbaik untuk harga (dibandingkan penentuan posisi ibarat kualitas tinggi/harga tinggi atau harga termurah.
(Baca :Strategi Repositioning (reposisi suatu produk) untuk membentuk gambaran merek.)

LihatTutupKomentar