-->
Kajian Terhadap Kinerja Dan Pengembangan Karyawan Operasional Hotel Bali Hyatt
I Nyoman Sudharma
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana, Denpasar

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur kinerja karyawan operasional secara keseluruhan (Front Office, House Keeping, dan Food & Beverage) untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan signifikan kinerja karyawan. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan signifikan kinerja karyawan operasional pada departemen FO, HK, dan FB berdasarkan faktor-faktor yang dinilai serta untuk memilih pola pengembangan karyawan berdasarkan hasil penilaian kinerja (Performance Appraisal).
Objek penelitian ini ialah karyawan operasional (Rank File) Hotel Bali Hyatt, yang berjumlah 245 karyawan secara purposive. Penelitian ini memakai metode statistik deskriptif dengan metode analisis uji-t dan one way ANOVA.. melaluiataubersamaini tingkat signifikan yang diterapkan ialah 5 persen.
Berdasarkan hasil analisis terhadap Performance Appraisal yang terdiri atas 5 faktor dan 12 variabel yang bisa menawarkan bahwa kinerja karyawan pada bab operasional secara keseluruhan (Front Office, House Keeping, Food & Beverage) paling tinggi gres mencapai 70 persen (42,00) dari yang diharapkan. Kinerja karyawan operasional pada bab Front Office, House Keeping, dan Food Beverage, dan kinerja karyawan pada tiap-tiap bab berdasarkan faktor-faktor yang dinilai ialah memang tidak sama nyata.
Hasil evaluasi kinerja karyawan operasional menawarkan 25 orang ada pada tingkat rata-rata, 115 orang berada di bawah rata-rata, dan 105 orang berada di atas rata-rata. Berdasarkan hal ini rencana petes dan pengembangan sanggup ditentukan sesuai dengan seni administrasi dan kondisi perusahaan. Dari hasil penelitian ini Hotel Bali Hyatt dalam mengelola SDM-nya harus bisa membedakan bantuan tenaga kerja terhadap perusahaan, mempersembahkan penghargaan kepada karyawan yang berhak mendapatkan, memupuk kekuatan dan mengurangi kelemahan penampilan kerja, serta membuat suatu iklim komunikasi yang terang antara atasan dengan bawahan dalam kekerabatan kerja untuk mencapai tujuan dengan penitikberatan nilai inti organisasi.
Kata kunci : kinerja, petes, pengembangan, performance appraisal

1. PENDAHULUAN
Peran SDM dalam organisasi mempunyai arti yang sama dengan pekerjaan itu sendiri. Keusangan pengetahuan, keahlian, keterbatasan gosip pada karyawan sanggup menurunkan kemampuannya dalam menjalankan tugas-tugasnya. Begitu pula dengan munculnya tantangan-tantangan gres yang dihadapi organisasi mengakibatkan karyawan sering kali kehilangan kompetensi dan wawasan yang cukup untuk menjawaban tantangan tersebut.
Perusahaan besar sekalipun tidak bisa bersaing spesialuntuk dengan mengandalkan kebemasukan dan skala bisnis yang dimiliki, tetapi harus responsif terhadap perubahan. Proses bisnis tidak lagi dijalankan berdasarkan hukum dan hierarki, tetapi dikendalikan oleh visi dan nilai. Itu tiruana memerlukan kemampuan SDM yang sanggup diandalkan, yang mempunyai wawasan, kreativitas, pengetahuan, dan visi yang sama dengan visi perusahaan. Setiap orang dalam organisasi harus bisa menjadi leader. Oleh alasannya ialah itu, peningkatan terusmenerus kemampuan dan keahlian karyawan ialah kebutuhan yang tidak sanggup dielakkan. melaluiataubersamaini demikian, petes dan pengembangan sudah menjadi bab dari kebutuhan ini. Petes dan pengembangan ialah bab dari human investment.
Hasil survei yang dilakukan oleh Grant Thornton (Swa, 2002) menawarkan bahwanilai investasi untuk SDM di beberapa perusahaan cukup menjanjikan. Sebagai pola salah satu hotel terkemuka di Jakarta sudah mengalokasikan sejumlah US $ 70.000 spesialuntuk untuk mempersembahkan petes kepada para manajernya supaya menjadi lebih andal. Salah satu metode
untuk mengetahui kemampuan karyawan ialah dengan memakai alat Performance Appraisal secara adil. melaluiataubersamaini menganalisis Performance Appraisal akan sanggup diketahui kinerja karyawan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan pada masa yang hadir sehingga perusahaan bisa bersaing dengan organisasi lain yang sejenis.
Menurut Randall (1999), Performance Appraisal mengacu pada sistem formal dan terstruktur yang mengukur, menilai, dan mensugesti sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku, dan hasil, termasuk tingkat ketidakhadiran. Fokusnya ialah untuk mengetahui seberapa produktifnya seorang karyawan dan apakah ia bisa berkinerja sama atau lebih efektif pada masa yang akan hadir sehingga karyawan, organisasi, dan masyarakat tiruananya memperoleh manfaat.
Download jurnalnya

LihatTutupKomentar