-->
Investasi; Pengertian Dasar, Jenis Dan Manfaat
Bahan Kuliah Manajemen Investasi. Menurut Sunariyah (2003:4): “Investasi ialah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu usang dengan cita-cita mendapat laba di masa-masa yang akan hadir.” Dewasa ini banyak negara-negara yang melaksanakan kecerdikan yang bertujuan untuk meningkatkan investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal ini dilakukan oleh pemerintah alasannya ialah acara investasi akan mendorong pula acara ekonomi suatu negara, peresapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa atau bahkan penambahan devisa.
Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek investasi ialah suatu planning untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan hadir.” Pada umumnya manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang modal, sanggup saja berbentuk bukan uang, contohnya tanah, mesin, bangunan dan lain-lain.
Namun baik sisi pengeluaran investasi ataupun manfaat yang diperoleh, tiruana harus dikonversikan dalam nilai uang.
Suatu planning investasi perlu dianalisis secara seksama. Analisis planning investasi pada dasarmya ialah penelitian tentang sanggup tidaknya suatu proyek (baik besar atau kecil) sanggup dilaksanakan dengan berhasil, atau suatu metode penjajakkan dari suatu gagasan usaha/bisnis tentang kemungkinan layak atau tidaknya gagasan usaha/bisnis tersebut dilaksanakan.
Suatu proyek investasi umumnya memerlukan dana yang besar dan akan mensugesti perusahaan dalam jangka panjang. Oleh lantaran itu dilakukan perencanaan investasi yang lebih teliti supaya tidak terlanjur menanamkan investasi pada proyek yang tidak menguntungkan.
Berdasarkan (www.sinarharapan.co.id/ekonomi/eureka/2003/021/eur1.html)menyatakan bahwa alasan melaksanakan investasi ialah sebagai diberikut:
a. Produktivitas seseorang yang terus mengalami penurunan.
b. Tidak menentunya lingkungan perekonomian sehingga memungkinkan suatu dikala penghasilan jauh lebih kecil dari pengeluaran.
c. Kebutuhan-kebutuhan yang cenderung mengalami peningkatan.

Tipe Investor Menurut profil Resiko

Tipe-tipe investor berdasarkan profil resiko dalam diberinvestasi sanggup dideskripsikan diberikut (www.danareksa.com/home/index_produk.cfm?act=investasiRepot)
1. Defensive
Investor dengan tipe defensive, investor ini berusaha untuk mendapat laba dan menghindari resiko sekecil apapun dari investasi yang dilakukan. Investor tipe ini tidak mempunyai keyakinan yang cukup dalam hal spekulasi, dan lebih menentukan untuk menunggu saat-saat yang sempurna dalam diberinvestasi supaya investasi yang dilakukan terbebas dari resiko.
2. Conservative
Investor dengan tipe conservative, biasanya diberinvestasi untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga dan dengan rentang waktu investasi yang cukup panjang, misalnya, untuk pendidikan akademi tinggi anak atau biaya hidup di hari tua. Investor tipe ini mempunyai kecenderungan menanam investasi dengan laba (yield) yang layak saja dan tidak mempunyai resiko besar, lantaran filosofi investasi mereka untuk menghindari resiko. Walaupun investor conservative sering diberinvestasi, investor ini umumnya mengalokasikan sedikit waktu untuk menganalisa dan mempelajari portofolio investasinya.
3. Balanced
Investor dengan tipe balanced, ialah tipe investor yang menginginkan resiko menengah. Investor tipe ini selalu mencari proporsi yang seimbang antara resiko yang dimungkinkan terjadi dengan pendapatan yang sanggup diraih. Tipikal investor ini bahwa mereka akan selalu berhati-hati dalam menentukan jenis investasi, dan spesialuntuk investasi yang proporsional antara resiko dan penghasilan yang sanggup diperoleh yang akan dipilih.
4. Moderately aggressive
Moderately aggressive, ialah tipe investor yang hening atau tidak ekstrim dalam menghadapi resiko. Investor ini cenderung memikirkan kemungkinan terjadinya resiko dan kemungkinan sanggup mendapat keuntungan. Dalam hal ini, investor dengan tipe moderately aggressive selalu hening dalam mengambil keputusan investasi lantaran keputusan yang diputuskan sudah dipikirkan sebelumnya.
5. Aggressive
Investor aggressive, atau biasa disebut 'pemain', ialah kebalikan dari investor conservative. Mereka sangat teliti dalam menganalisa portofolio yang dimiliki.
Semakin banyak angka-angka dan fakta yang sanggup dianalisa ialah semakin baik. Investor tipe ini umumnya diberinvestasi dengan rentang waktu relatif pendek lantaran mengharapkan adanya laba yang besar dalam waktu singkat. Walaupun tidak berharap untuk merugi, namun setiap investor aggressive menyadari bahwa kerugian ialah bab dari permainan.

Jenis-Jenis Investasi

Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang tersedia di pamasukan antara lain:
a. Tabungan di bank
melaluiataubersamaini menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapat suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun yang kita inginkan.
b. Deposito di bank
Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan. Bedanya, dalam deposito tidak sanggup mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali apabila uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, hingga dua puluh empat bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada suku bunga tabungan. Selama deposito kita belum jatuh tempo, uang tersebut tidak akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga di bank.
c. Saham
Saham ialah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. melaluiataubersamaini membeli saham, berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan mendapat sebagian laba yang disebut deviden. Saham juga sanggup dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi, laba yang sanggup didapat dari saham ada dua yaitu deviden dan capital gain.
d. Properti
Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang sanggup didapat dari properti ada dua yaitu :
(a) Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapat uang sewa.
(b) Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
e. Barang-barang koleksi
misal barang-barang koleksi ialah perangko, lukisan, barang antik, dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari diberinvestasi pada barang-barang koleksi ialah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain.
f. Emas
Emas ialah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia sehabis mata uang abnormal dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang mempunyai perekonomian yang kuat, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang abnormal tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
g. Mata uang asing
Segala macam mata uang abnormal biasanya sanggup dijadikan alat investasi.
Investasi dalam mata uang abnormal lebih beresiko dibandingkan dengan investasi dalam saham, lantaran nilai mata uang abnormal di Indonesia menganut sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada seruan dan penawaran di pamasukan. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
h. Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi ialah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau membiayai suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito, maka supaya lebih menarikdanunik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu menyerupai saham kepemilikan obligasi sanggup juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya. Terdapat pengelompokkan jenis-jenis investasi (www.winterthur.co.id/id/winpens3.htm), yaitu:
1. Deposito berjangka
Simpanan dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat suku bunga relatif lebih tinggi dibandingkan jenis simpanan lainnya. Tersedia dalam jangka waktu 1,3, 6, 12, dan 24 bulan.
2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) ialah bab dari upaya BI untuk meredam dan menstabilkan likuiditas yang ada di pasar.
3. Saham
Surat bukti pemilikan bab modal perseroan terbatas yang mempersembahkan banyak sekali hak berdasarkan ketentuan anggaran dasar (shares, stock ).
4. Obligasi
Surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarikdanunik dana dari masyarakat, guna pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah untuk keperluan anggaran belanjanya (debenture bond).
5. Sekuritas pasar uang
Sekuritas pasar uang ialah surat-surat berharga jangka pendek yang diperjualbelikan di pasar uang.
6. Sertifikat dukungan obligasi
Merupakan bukti kepemilikan piutang kepada pihak lain. Sertifikat ini sanggup diperjualbelikan pada tingkat diskonto tertentu. Sertifikat dukungan obligasi ini
ialah bentuk investasi jangka panjang.
7. Tanah/bangunan
Investasi ini tergolong investasi dalam bentuk property, investasi ini biasanya untuk jangka waktu panjang lantaran mengharapkan adanya kenaikan dari nilai tanah/bangunan yang sudah dibelinya.
8. Reksa dana.
Wadah investasi yang meliputi dana dari sejumlah investor dimana uang didalamnya diinvestasikan ke dalam banyak sekali produk investasi oleh sebuah Perusahaan Manajemen Investasi (Mutual Fund).

Keunggulan dan Kekurangan Setiap Investasi
a. Produk perbankan
(1) Tabungan
Digunakan untuk menyimpan dana nasabah. Dapat mempersembahkan banyak kegampangan, antara lain:
• Likuiditas yang tinggi, sanggup diambil kapan saja: counter bank dan ATM
• Kegampangan bertransaksi: pengiriman uang, pembayaran (telepon, kartu kredit, dan lain-lain), penukaran uang, dan lain-lain.
• Dijamin pemerintah, hingga tahun 2006.
Kekurangan:
• Suku bunga yang didiberikan sangat rendah, di bawah tingkat inflasi.
• Bunga kena pajak 20% untuk yang di atas Rp 7,5 juta.
(2) Rekening koran (cheque/giro)
Dipergunakan secara luas oleh perusahaan dan perorangan, untuk melaksanakan transaksi keuangan.
Kegampangan, antara lain:
• Likuiditas tinggi, sanggup diambil kapan saja: counter bank pencairan cek.
• Kegampangan bertransaksi: pembayaran ke pihak lain tanpa memakai uang tunai dan tanpa harus hadir ke bank.
• Dijamin oleh pemerintah.
Kekurangan:
• Tidak ada bunga, spesialuntuk terdapat jasa giro yang sangat rendah
• Bunga kena pajak 20%.
(3) Deposito berjangka
Dipergunakan untuk menabung/menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu.
Kegampangan, antara lain:
• Suku bunga yang lebih tinggi, sekitar 6%.
• Likuiditas tinggi, sanggup diambil kapan saja, meskipun ada jangka waktu
tertentu.
• Dapat dijaminkan: untuk mendapat dukungan dari bank yang sama.
• Dijamin oleh pemerintah, rate (%) x (# of Days/365) x Nominal x 0.80, 12% x (31/365) x IDR 1,000,000 x 0.80.
Kekurangan:
• Terkena penalti, jikalau diambil sebelum jatuh tempo
• Bunga kena pajak 20%, di atas Rp 7,5 juta.
Kesimpulan:
Dikarenakan sifatnya dan bunga yang didiberikan dari suatu produk perbankan berada di bawah rate inflasi, maka produk perbankan tidak sesuai untuk digunakan sebagai alat investasi.
Kelebihan:
• Akses yang cepat/likuiditas yang tinggi
• Kegampangan bertransaksi
• Jaminan pemerintah
Secara umum, bank idealnya digunakan sebagai daerah melaksanakan transaksi.
Produk perbankan sangat ideal dipergunakan untuk penempatan dana darurat (emergency fund).

b. Produk investasi
Reksa Dana/Unit Trust
Keunggulan:
• Diversifikasi
• Pilihan investasi yang beragam
• Transparansi
• Peraturan yang ketat
• Biaya yang rendah (subs, redeem, management fee)
• Keuntungan pajak (untuk di Indonesia dikala ini)
• Minimum investasi yang rendah.

LihatTutupKomentar