M. Nizarul Alim
Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo
ABSTRACT
Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo
ABSTRACT
This study investigates effect of matching among budget components in budgeting procedure on managerial performance. Budget component include budget participation, budget target, budget revision, and budget evaluation. Many budgeting research test contingency fit with contextual factors like uncertainty, organizational factors e.g. structure, culture, and behavioral i.e motivation. Research finding shows that participation doesn’t have impact on budget goal. Fit between budget goal and budget revision and budget evaluation have positive effect on managerial performance but not significant. While budget revision and budget evaluation have significant effect. Empirical evidences indicate that budget revision and budget evaluation are not contingency factors of budget goal difficulty. Research suggests to investigate strategic planning as contingency factor of budget procedure.
Keywords: budget component, contingency, and managerial performance.
PENDAHULUAN
Sistem Anggaran mempunyai fungsi manajerial yang mencakup perencanaan, koordinasi, penilaian (pengendalian), dan umpan balik. Terkait dengan fungsi manajerial maka antara satu komponen anggaran dengan komponen anggaran lain me¬miliki time sequence. Blocher et al. (2000) menyata¬kan bahwa efektivitas anggaran tidak spesialuntuk tergantung satu komponen saja tetapi keber¬hasilan anggaran dipengaruhi oleh perpaduan dan interdependensi antar komponen anggaran.
Sebagai bab dari system pengendalian mana¬jemen, system anggaran mencakup (1) struk¬tur pengendalian anggaran, (2) prosedur, dan (3) kebijakan anggaran. Struktur pengendalian ang¬garan ditunjukkan oleh kebutuhan anggaran pada tiruana level mencakup korporat, departemen, divisi, fungsi-fungsi produksi, pemamasukan, unit bisnis, atau bahkan liniproduk (Hansen dan Mowen 1995, 667).
Prosedur anggaran terdiri dari tahap proses penyusunan anggaran untuk menentukan sasaran dan samasukan anggaran, revisi anggaran, pengen¬dalian (evaluasi) anggaran dan umpan balik. Kebijakan dalam mekanisme anggaran tersebut antara lain: pada tahap penyusunan anggaran terkait dengan tingkat partisipasi dalam proses penyusunan anggaran. Dalam menyusun ang¬garan, perusahaan sanggup menentukan kebijakan ang¬garan partisipatif atau top down (Hansen dan Mowen 1995; Zimmerman 1995). Kebijakan revisi anggaran dihadapkan pada kebijakan revisi ang¬garan sistematis atau revisi anggaran di bawah insiden khusus (Anthony dan Govindarajan 1998, 384). Pengendalian dan penilaian anggaran dihadapkan pada alternatif pada penilaian yang menekankan pencapaian sasaran (varian) anggaran atau proses pencapaian anggaran (Govindarajan 1988), sedangkan umpan balik anggaran intinya mengikuti tipe pengendalian anggaran.
Terkait dengan fungsi manajerial, anggaran sebagai alat perencanaan dimanifestasikan dalam proses penyusunan anggaran. Fungsi koordinasi tercermin dalam tahapan revisi anggaran. Pada tahapan revisi anggaran akan diketahui bahwa pelaksanaan anggaran antara satu divisi dengan yang lain sanggup saling overlap serta tercapai atau tidaknya samasukan yang ditentukan. Dalam prose¬dur revisi juga sanggup diketahui apakah perkiraan anggaran yang sudah diputuskan pada dikala penyu¬sunan anggaran tidak berubah alasannya faktor internal maupun eksternal.
Sedangkan fungsi anggaran sebagai alat pengendalian ditunjukkan dalam tahapan eva¬luasi anggaran. Pengendalian ialah suatu upaya yang ditujukan supaya pelaksanaan anggaran tidak menyimpang dari tujuan dan samasukan yang sudah diputuskan. Evaluasi yang dilakukan secara periodik ibarat mingguan dan bulanan merupa¬kan bab dari pengendalian alasannya penilaian bulan ini ialah pengendalian di bulan diberikutnya.
Berdasarkan pada kajian di atas seharusnya penting untuk dikaji fit antar komponen anggaran dalam konteks mekanisme anggaran. Kesesuaian antar komponen anggaran dalam mekanisme ang¬garan akan bermanfaa dalam penentuan kebijakan anggaran pada setiap tahapan anggaran. Penelitian kontinjensi fit antara komponen ang¬garan sudah dilakukan oleh Alim (2003) spesialuntuk menguji moderasi revisi anggaran terhadap partisipasi anggaran tetapi tidak secara eksplisit memakai kerangka konsep mekanisme ang¬garan. Sedangkan pengujian dan klarifikasi efektivitas fit antara komponen anggaran dalam mekanisme anggaran belum pernah dilakukan.
Bukti empiris penelitian anggaran dalam konteks bisnis di Indonesia, sebagian besar difo¬kus¬kan pada penelitian (komponen) anggaran secara parsial contohnya partisipasi (Riyanto 1997; Riyadi 1998; Alim 2003; Ramantha 2005), revisi anggaran (Alim 2003), samasukan anggaran (Alim 2006), penilaian (Kamal dan Na’im 1999; Alim 2006).
Di samping itu, sebagian besar studi empiris wacana kontinjensi anggaran dikaitkan dengan variabel kontinjensi sikap individu (misal: motivasi, komitmen), lingkungan organisasi (misal: ketidakpatian lingkungan), strategi, dan organisasi (struktur organisasi dan budaya orga¬nisasi). Bukti empiris tersebut mengatakan bah¬wa fit antara anggaran dan variable kontinjensi tersebut efektif untuk mempengaruhi sikap contohnya motivasi dan sikap (Riyanto 1997; Riyadi 1998), stess kerja (Kamal dan Na’im 1999), kepuasan kerja (Supomo, 1998; Alim 2003).
Penelitian kontinjensi fit antara komponen anggaran sudah dilakukan oleh Alim (2003) yang menguji moderasi revisi anggaran terhadap par¬tisipasi anggaran. Perbedaan penelitian ini dengan sejumlah penelitian anggaran di Indonesia sebe¬lumnya (Riyanto 1997; Riyadi 1998; Kamal dan Na’im 1999; Supomo 1998; Muslimah 1997; Alim, 2003, 2006) terletak pada konsep anggaran. Penelitian anggaran sebelumnya mengoperasio¬nal anggaran sebagai komponen anggaran secara parsial atau sistem serta menguji kontinjensi efektivitas anggaran dengan variabel kontinjensi individual (motivasi, kepemimpinan) dan organisa¬sional (struktur organisasi, budaya organisasi).
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efek¬tivitas perpaduan antar komponen anggaran dengan pengujian kontinjensi matching antara komponen anggaran dengan argumen bahwa penganggaran ialah suatu mekanisme yang berurutan dan saling terkait antar komponen anggaran. Outley (1980) mengambarkan bahwa pen¬dekatan kontinjensi antar desain organisasional memakai pengujian model matching. Kom¬ponen anggaran ialah variabel desain organisasional. Atas dasar itu maka mekanisme ang¬garan komponen anggaran seharusnya fit dengan komponen anggaran yang lain.
Perbedaan penelitian dibandingkan dengan sejumlah penelitian komponen anggaran sebelum¬nya ialah bahwa penelitian komponen anggaran sebelumnya baik itu partisipasi, revisi, samasukan, penilaian anggaran diuji kontinjensinya dengan variabel sikap ibarat motivasi, janji atau variabel organisasional ibarat taktik dan struk¬tur organisasi. melaluiataubersamaini perbedaan tersebut pene¬litian ini dibutuhkan sanggup mempersembahkan bukti empiris gres yang mengambarkan serta memdiberi donasi terhadap teori dan praktik pengang¬garan serta acuan terkena keterkaitan komponen anggaran dalam mekanisme anggaran.
Download Jurnal