Definisi Corporate Social Responsibility
Lima Pilar Aktivitas Coprorate Social Responsibility
Dalam penelitian kali ini konsep Corporate Social Responsibility akan diukur dengan memakai lima pilar kegiatan Corporate Social Responsibility dari Prince of Wales International Bussiness Forum, yaitu (Wibisono, 2007,p.119) :
Building Human Capital
Secara internal, perusahaan dituntut untuk membuat SDM yang andal. Secara eksternal, perusahaan dituntut untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat, biasanya melalui community development.
Strengthening Economies
Perusahaan dituntut untuk tidak menjadi kaya sendiri sementara komunitas di lingkungannya miskin, mereka harus memberdayakan ekonomi sekitar.
Assessing Social Chesion
Perusahaan dituntut untuk menjaga keharmonisan dengan masyarakat sekitarnya biar tidak menjadikan konflik.
Encouraging Good Governence
Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan harus menjalankan tata kelola bisnis dengan baik.
Protecting The Environment
Perusahaan berupaya keras menjaga kelestarian lingkungan.
Bentuk Program Corporate Social Responsibility
Kotler dalam buku “Corporate Social Responsibility : Doing The Most Good for Your Company” (2005) sebut beberapa bentuk acara Corporate Social Responsibility yang sanggup dipilih, yaitu :
Cause Promotions
Dalam cause promotions ini perusahaan berusaha untuk meningkatkan awareness masyarakat terkena suatu issue tertentu, dimana issue ini tidak harus bekerjasama atau berkaitan dengan lini bisnis perusahaan, dan kemudian perusahaan mengajak masyarakat untuk menyumbangkan waktu, dana atau benda mereka untuk memmenolong mengatasi atau mencegah permasalahan tersebut. Dalam cause promotions ini, perusahaan bisa melaksanakan programnya secara sendiri ataupun bekerjasama dengan forum lain, contohnya : non government organization.
Cause Promotions sanggup dilakukan dalam bentuk :
Meningkatkan awareness dan concern masyarakat terhadap satu issue tertentu.
Mengajak masyarakat untuk mencari tahu secara lebih mendalam terkena suatu issue tertentu di masyarakat. Mengajak masyarakat untuk menyumbangkan uang, waktu ataupun barang milik mereka untuk memmenolong mengatasi dan mencegah suatu permasalahan tertentu. Mengajak orang untuk ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan event tertentu, contohnya : mengikuti gerak jalan, menanhadirani petisi, dll.
Cause-Related Marketing
Dalam cause related marketing, perusahaan akan mengajak masyarakat untuk membeli atau memakai produk nya, baik itu barang atau jasa, dimana sebagian dari keuntungan yang didapat perusahaan akan didonasikan untuk memmenolong mengatasi atau mencegah problem tertentu.
Cause related marketing sanggup berupa :
Setiap barang yang terjual, maka sekian persen akan didonasikan.
Setiap pembukaan rekening atau account baru, maka beberapa rupiah akan didonasikan.
Corporate Social Marketing
Corporate social marketing ini dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk mengubah sikap masyarakat (behavioral changes) dalam suatu issue tertentu.
Biasanya corporate social marketing, berserius pada bidang-bidang di bawah ini, yaitu :
Bidang kesehatan (health issues), contohnya : mengurangi kebiasaan merokok, HIV/AIDS, kanker, eating disorders, dll.
Bidang keselamatan (injury prevention issues), contohnya :
keselamatan berkendara, pengurangan peredaran senjata api, dll.
Bidang lingkungan hidup (environmental issues) , contohnya :
konservasi air, polusi, pengurangan penerapan pestisida.
Bidang masyarakat (community involvement issues), contohnya :
mempersembahkan bunyi dalam pemilu, menyumbangkan darah, proteksi hak-hak binatang, dll.
Corporate Philanthrophy
Corporate philanthropy mungkin ialah bentuk Corporate Social Responsibility yang paling tua. Corporate philanthrophy ini dilakukan oleh perusahaan dengan mempersembahkan kontribusi/sumbangan secara eksklusif dalam bentuk dana, jasa atau alat kepada pihak yang membutuhkan baik itu lembaga, perorangan ataupun kelompok tertentu.
Corporate philanthropy sanggup dilakukan dengan menyumbangkan :
Menyumbangkan uang secara langsung, misalnya: mempersembahkan beasiswa kepada bawah umur yang tidak mampu,dll.
Memdiberikan barang/produk, misalnya: mempersembahkan menolongan peralatan tulis untuk bawah umur yang berguru di sekolah-sekolah terbuka, dll.
Memdiberikan jasa, misalnya: mempersembahkan menolongan imunisasi kepada bawah umur di daerah terpencil,dll.
Memdiberi ijin untuk memakai akomodasi atau jalur distribusi yang dimiliki oleh perusahaan, misalnya: sebuah hotel menyediakan satu ruangan khusus untuk menjadi showroom bagi produk-produk kerajinan tangan rakyat setempat, dll.
Corporate Volunteering
Community Volunteering ialah bentuk Corporate Social Responsibility di mana perusahaan mendorong atau mengajak karyawannya ikut terlibat dalam acara Corporate Social Responsibility yang sedang dijalankan dengan jalan mengkontribusikan waktu dan tenaganya.
Beberapa bentuk community volunteering, yaitu :
Perusahaan mengorganisir karyawannya untuk ikut berpartisipasi dalam acara Corporate Social Responsibility yang sedang dijalankan oleh perusahaan, contohnya sebagai staff pengajar, dll.
Perusahaan mempersembahkan derma dan informasi kepada karyawannya untuk ikut serta dalam program-program Corporate Social Responsibility yang sedang dijalankan oleh lembaga-lembaga lain, dimana program-program Corporate Social Responsibility tersebut diadaptasi dengan talenta dan minat karyawan.
Memdiberikan peluang (waktu) bagi karyawan untuk mengikuti kegiatan Corporate Social Responsibility pada jam kerja, dimana karyawan tersebut tetap mendapat penghasilannya.
Memdiberikan menolongan dana ke tempat-tempat dimana karyawan terlibat dalam acara Corporate Social Responsibility nya. Banyaknya dana yang disumbangkan tergantung pada banyaknya jam yang dihabiskan karyawan untuk mengikuti acara Corporate Social Responsibility di tempat tersebut. Socially Responsible Bussiness Dalam Socially responsible business, perusahaan melaksanakan perubahan terhadap salah satu atau keseluruhan sistem kerja nya biar sanggup mengurangi imbas jelek terhadap lingkungan dan masyarakat.
Socially responsible business, sanggup dilakukan dalam bentuk :
Memperbaiki proses produksi, contohnya : melaksanakan penyaenteng terhadap limbah sebelum dimembuang ke alam bebas, untuk menghilangkan zat-zat yang berbahaya bagi lingkungan, memakai pembungkus yang sanggup didaur ulang (ramah lingkungan).
Menghentikan produk-produk yang dianggao berbahaya tapi tidak illegal.
Hanya memakai biro yang memenuhi persyaratan dalam menjaga lingkungan hidup.
Membuat batasan umur dalam melaksanakan penjualan, contohnya barang-barang tertentu tidak akan dijual kepada anak yang belum berumur 18 tahun.
Keuntungan Melakukan Program Corporate Social Responsibility
Dalam buku, “Membedah Konsep dan Aplikasi CSR”, Yusuf Wibisono (2007) menguraikan 10 keuntungan yang sanggup diperoleh oleh perusahaan kalau melaksanakan acara Corporate Social Responsibility, yaitu:
Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan image perusahaan Perbuatan destruktif niscaya akan menurunkan reputasi perusahaan, sebaliknya kontribusi konkret niscaya akan mendongkrak image dan reputasi konkret perusahaan. Image / gambaran yang konkret ini penting untuk menunjang keberhasilan perusahaan.
Layak Mendapatkan sosial licence to operate
Masyarakat sekitar ialah komunitas utama perusahaan. Ketika mereka mendapat keuntungan dari perusahaan, maka dengan sendirinya mereka akan merasa mempunyai perusahaan. Sehingga imbalan yang didiberika kepada perusahaan ialah keleluasaan untuk menjalankan roda bisnisnya di tempat tersebut.
Mereduksi Resiko Bisnis Perusahaan
Mengelola resiko di tengah kompleksnya permasalahan perusahaan ialah hal yang esensial untuk suksesnya usaha. Disharmoni dengan stakeholders akan menganggu kelancaran bisnis perusahaan. Bila sudah terjadi permasalahan, maka biaya untuk recovery akan jauh lebih berlipat bila dibandingkan dengan anggaran untuk melaksanakan acara Corporate Social Responsibility. Oleh alasannya ialah itu, pelaksanaan Corporate Social
Responsibility sebagai langkah preventif untuk mencegah memburuknya hubungan dengan stakeholders perlu mendapat perhatian.
Melebarkan Akses Sumber Daya
Track records yang baik dalam pengelolaan Corporate Social Responsibility ialah keunggulan bersaing bagi perusahaan yang sanggup memmenolong memuluskan jalan menuju sumber daya yang dibutuhkan perusahaan.
Membentangkan Akses Menuju Market
Investasi yang ditanamkan untuk acara Corporate Social Responsibility ini sanggup menjadi tiket bagi perusahaan menuju peluang yang lebih besar. Termasuk di dalamnya memupuk loyalitas konsumen dan menembus pangsa pasar baru.
Mereduksi Biaya
Banyak pola penghematan biaya yang sanggup dilakukan dengan melaksanakan Corporate Social Responsibility. Misalnya: dengan mendaur ulang limbah pabrik ke dalam proses produksi. Selain sanggup menghemat biaya produksi, juga memmenolong biar limbah membuangan ini menjadi lebih kondusif bagi lingkungan.
Memperbaiki Hubungan dengan Stakehoder
Implementasi Corporate Social Responsibility akan memmenolong menambah frekuensi komunikasi dengan stakeholder, dimana komunikasi ini akan semakin menambah trust stakeholders kepada perusahaan.
Memperbaiki Hubungan dengan Regulator
Perusahaan yang melaksanakan Corporate Social Responsibility umumnya akan meentengkan beban pemerintah sebagai regulator yang sebetulnya bertanggung balasan terhadap kesejahteraan lingkungan dan masyarakat.
Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan
Image perusahaan yang baik di mata stakeholders dan kontribusi konkret yang didiberikan perusahaan kepada masyarakat serta lingkungan, akan menjadikan kebanggan tersendiri bagi karyawan yang bekerja dalam perusahaan mereka sehingga meningkatkan motivasi kerja mereka.
Peluang Mendapatkan Penghargaan
Banyaknya penghargaan atau reward yang didiberikan kepada pelaku Corporate Social Responsibility sekarang, akan menambah kans bagi perusahaan untuk mendapat award.
Berdasar pada Trinidad and Tobaco Bureau of Standards (TTBS), Corporate Social Responsibility diartikan sebagai kesepakatan perjuangan untuk bertindak etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, komuniti lokal dan masyarakat secara lebih luas (Budimanta,Prasetijo & Rudito, 2004, p.72).
World Business Council for Sustainable Development mendefiniskan Corporate Social Responsibility sebagai kesepakatan berkelanjutan kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan mempersembahkan sumbangan pada pembangunan ekonomi sekaligus memperbaiki mutu hidup angkatan kerja dan keluarganya serta komunitas lokal dan masyarakat secara keseluruhan (Iriantara, 2004, p.49). “Corporate Social Responsibility ialah komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan” (Kotler & Nancy, 2005,p.4)
CSR Forum mendefinikan Corporate Social Responsibility sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta menurut pada nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan lingkungan (Wibisono, 2007, p.8).Jadi, sanggup kita simpulkan bahwa Corporate Social Responsibility ialah kesepakatan perusahaan untuk mempersembahkan kontribusi jangka panjang terhadap satu issue tertentu di masyarakat atau lingkungan untuk sanggup membuat lingkungan yang lebih baik. Kontribusi dari perusahaan ini bisa berupa banyak hal, contohnya : menolongan dana, menolongan tenaga jago dari perusahaan, menolongan berupa barang, dll. Di sini perlu dibedakan antara acara Corporate Social Responsibility dengan kegiatan charity. Kegiatan charity spesialuntuk berlangsung sekali atau sementara waktu dan biasanya justru menjadikan ketergantungan publik terhadap perusahaan. Sementara, acara Corporate Social Responsibility ialah acara yang berkelanjutan dan bertujuan untuk membuat kemandirian publik (“Paradigma Baru CSR”, Oktober 2006).
Perusahaan yang menjalankan model bisnisnya dengan berpijak pada prinsip-prinsip budpekerti bisnis dan administrasi pengelolaan sumber daya alam yang strategik dan sustainable akan sanggup menumbuhkan gambaran konkret serta mendapat kepercayaan dan derma dari masyarakat (Wibisono, 2007, p.66). Philip Kotler dan Nancy Lee juga menyampaikan bahwa Corporate Social Responsibility mempunyai kemampuan untuk meningkatkan gambaran perusahaan alasannya ialah kalau perusahaan menjalankan tata kelola bisnisnya dengan baik dan mengikuti peraturan yang sudah diputuskan oleh pemerintah maka pemerintah dan masyarakat akan mempersembahkan keleluasaan bagi perusahaan tersebut untuk beroperasi di wilayah mereka. Citra konkret ini akan menjadi asset yang sangat berharga bagi perusahaan dalam menjaga keberlangsungan hidupnya ketika mengalami krisis (Kotler & Nancy, 2005)
Melihat pentingnya pelaksanaan Corporate Social Responsibility dalam memmenolong perusahaan membuat gambaran positifnya maka perusahaan seharusnya melihat Corporate Social Responsibility bukan sebagai pusat biaya (cost center) melainkan sebagai pusat keuntungan (profit center) di masa menhadir. Logikanya sederhana, kalau Corporate Social Responsibility diabaikan kemudian terjadi insiden. Maka biaya yang dikeluarkan untuk biaya recovery bisa jadi lebih besar dibandingkan biaya yang ingin dihemat melalui pembatalan Corporate Social Responsibility itu sendiri. Hal ini belum termasuk pada resiko non-finansial yang berupa memburuknya gambaran perusahaan di mata publiknya (Wibisono, 2007).
Perusahaan yang menjalankan model bisnisnya dengan berpijak pada prinsip-prinsip budpekerti bisnis dan administrasi pengelolaan sumber daya alam yang strategik dan sustainable akan sanggup menumbuhkan gambaran konkret serta mendapat kepercayaan dan derma dari masyarakat (Wibisono, 2007, p.66). Philip Kotler dan Nancy Lee juga menyampaikan bahwa Corporate Social Responsibility mempunyai kemampuan untuk meningkatkan gambaran perusahaan alasannya ialah kalau perusahaan menjalankan tata kelola bisnisnya dengan baik dan mengikuti peraturan yang sudah diputuskan oleh pemerintah maka pemerintah dan masyarakat akan mempersembahkan keleluasaan bagi perusahaan tersebut untuk beroperasi di wilayah mereka. Citra konkret ini akan menjadi asset yang sangat berharga bagi perusahaan dalam menjaga keberlangsungan hidupnya ketika mengalami krisis (Kotler & Nancy, 2005)
Melihat pentingnya pelaksanaan Corporate Social Responsibility dalam memmenolong perusahaan membuat gambaran positifnya maka perusahaan seharusnya melihat Corporate Social Responsibility bukan sebagai pusat biaya (cost center) melainkan sebagai pusat keuntungan (profit center) di masa menhadir. Logikanya sederhana, kalau Corporate Social Responsibility diabaikan kemudian terjadi insiden. Maka biaya yang dikeluarkan untuk biaya recovery bisa jadi lebih besar dibandingkan biaya yang ingin dihemat melalui pembatalan Corporate Social Responsibility itu sendiri. Hal ini belum termasuk pada resiko non-finansial yang berupa memburuknya gambaran perusahaan di mata publiknya (Wibisono, 2007).
Lima Pilar Aktivitas Coprorate Social Responsibility
Dalam penelitian kali ini konsep Corporate Social Responsibility akan diukur dengan memakai lima pilar kegiatan Corporate Social Responsibility dari Prince of Wales International Bussiness Forum, yaitu (Wibisono, 2007,p.119) :
Building Human Capital
Secara internal, perusahaan dituntut untuk membuat SDM yang andal. Secara eksternal, perusahaan dituntut untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat, biasanya melalui community development.
Strengthening Economies
Perusahaan dituntut untuk tidak menjadi kaya sendiri sementara komunitas di lingkungannya miskin, mereka harus memberdayakan ekonomi sekitar.
Assessing Social Chesion
Perusahaan dituntut untuk menjaga keharmonisan dengan masyarakat sekitarnya biar tidak menjadikan konflik.
Encouraging Good Governence
Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan harus menjalankan tata kelola bisnis dengan baik.
Protecting The Environment
Perusahaan berupaya keras menjaga kelestarian lingkungan.
Bentuk Program Corporate Social Responsibility
Kotler dalam buku “Corporate Social Responsibility : Doing The Most Good for Your Company” (2005) sebut beberapa bentuk acara Corporate Social Responsibility yang sanggup dipilih, yaitu :
Cause Promotions
Dalam cause promotions ini perusahaan berusaha untuk meningkatkan awareness masyarakat terkena suatu issue tertentu, dimana issue ini tidak harus bekerjasama atau berkaitan dengan lini bisnis perusahaan, dan kemudian perusahaan mengajak masyarakat untuk menyumbangkan waktu, dana atau benda mereka untuk memmenolong mengatasi atau mencegah permasalahan tersebut. Dalam cause promotions ini, perusahaan bisa melaksanakan programnya secara sendiri ataupun bekerjasama dengan forum lain, contohnya : non government organization.
Cause Promotions sanggup dilakukan dalam bentuk :
Meningkatkan awareness dan concern masyarakat terhadap satu issue tertentu.
Mengajak masyarakat untuk mencari tahu secara lebih mendalam terkena suatu issue tertentu di masyarakat. Mengajak masyarakat untuk menyumbangkan uang, waktu ataupun barang milik mereka untuk memmenolong mengatasi dan mencegah suatu permasalahan tertentu. Mengajak orang untuk ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan event tertentu, contohnya : mengikuti gerak jalan, menanhadirani petisi, dll.
Cause-Related Marketing
Dalam cause related marketing, perusahaan akan mengajak masyarakat untuk membeli atau memakai produk nya, baik itu barang atau jasa, dimana sebagian dari keuntungan yang didapat perusahaan akan didonasikan untuk memmenolong mengatasi atau mencegah problem tertentu.
Cause related marketing sanggup berupa :
Setiap barang yang terjual, maka sekian persen akan didonasikan.
Setiap pembukaan rekening atau account baru, maka beberapa rupiah akan didonasikan.
Corporate Social Marketing
Corporate social marketing ini dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk mengubah sikap masyarakat (behavioral changes) dalam suatu issue tertentu.
Biasanya corporate social marketing, berserius pada bidang-bidang di bawah ini, yaitu :
Bidang kesehatan (health issues), contohnya : mengurangi kebiasaan merokok, HIV/AIDS, kanker, eating disorders, dll.
Bidang keselamatan (injury prevention issues), contohnya :
keselamatan berkendara, pengurangan peredaran senjata api, dll.
Bidang lingkungan hidup (environmental issues) , contohnya :
konservasi air, polusi, pengurangan penerapan pestisida.
Bidang masyarakat (community involvement issues), contohnya :
mempersembahkan bunyi dalam pemilu, menyumbangkan darah, proteksi hak-hak binatang, dll.
Corporate Philanthrophy
Corporate philanthropy mungkin ialah bentuk Corporate Social Responsibility yang paling tua. Corporate philanthrophy ini dilakukan oleh perusahaan dengan mempersembahkan kontribusi/sumbangan secara eksklusif dalam bentuk dana, jasa atau alat kepada pihak yang membutuhkan baik itu lembaga, perorangan ataupun kelompok tertentu.
Corporate philanthropy sanggup dilakukan dengan menyumbangkan :
Menyumbangkan uang secara langsung, misalnya: mempersembahkan beasiswa kepada bawah umur yang tidak mampu,dll.
Memdiberikan barang/produk, misalnya: mempersembahkan menolongan peralatan tulis untuk bawah umur yang berguru di sekolah-sekolah terbuka, dll.
Memdiberikan jasa, misalnya: mempersembahkan menolongan imunisasi kepada bawah umur di daerah terpencil,dll.
Memdiberi ijin untuk memakai akomodasi atau jalur distribusi yang dimiliki oleh perusahaan, misalnya: sebuah hotel menyediakan satu ruangan khusus untuk menjadi showroom bagi produk-produk kerajinan tangan rakyat setempat, dll.
Corporate Volunteering
Community Volunteering ialah bentuk Corporate Social Responsibility di mana perusahaan mendorong atau mengajak karyawannya ikut terlibat dalam acara Corporate Social Responsibility yang sedang dijalankan dengan jalan mengkontribusikan waktu dan tenaganya.
Beberapa bentuk community volunteering, yaitu :
Perusahaan mengorganisir karyawannya untuk ikut berpartisipasi dalam acara Corporate Social Responsibility yang sedang dijalankan oleh perusahaan, contohnya sebagai staff pengajar, dll.
Perusahaan mempersembahkan derma dan informasi kepada karyawannya untuk ikut serta dalam program-program Corporate Social Responsibility yang sedang dijalankan oleh lembaga-lembaga lain, dimana program-program Corporate Social Responsibility tersebut diadaptasi dengan talenta dan minat karyawan.
Memdiberikan peluang (waktu) bagi karyawan untuk mengikuti kegiatan Corporate Social Responsibility pada jam kerja, dimana karyawan tersebut tetap mendapat penghasilannya.
Memdiberikan menolongan dana ke tempat-tempat dimana karyawan terlibat dalam acara Corporate Social Responsibility nya. Banyaknya dana yang disumbangkan tergantung pada banyaknya jam yang dihabiskan karyawan untuk mengikuti acara Corporate Social Responsibility di tempat tersebut. Socially Responsible Bussiness Dalam Socially responsible business, perusahaan melaksanakan perubahan terhadap salah satu atau keseluruhan sistem kerja nya biar sanggup mengurangi imbas jelek terhadap lingkungan dan masyarakat.
Socially responsible business, sanggup dilakukan dalam bentuk :
Memperbaiki proses produksi, contohnya : melaksanakan penyaenteng terhadap limbah sebelum dimembuang ke alam bebas, untuk menghilangkan zat-zat yang berbahaya bagi lingkungan, memakai pembungkus yang sanggup didaur ulang (ramah lingkungan).
Menghentikan produk-produk yang dianggao berbahaya tapi tidak illegal.
Hanya memakai biro yang memenuhi persyaratan dalam menjaga lingkungan hidup.
Membuat batasan umur dalam melaksanakan penjualan, contohnya barang-barang tertentu tidak akan dijual kepada anak yang belum berumur 18 tahun.
Keuntungan Melakukan Program Corporate Social Responsibility
Dalam buku, “Membedah Konsep dan Aplikasi CSR”, Yusuf Wibisono (2007) menguraikan 10 keuntungan yang sanggup diperoleh oleh perusahaan kalau melaksanakan acara Corporate Social Responsibility, yaitu:
Mempertahankan dan mendongkrak reputasi dan image perusahaan Perbuatan destruktif niscaya akan menurunkan reputasi perusahaan, sebaliknya kontribusi konkret niscaya akan mendongkrak image dan reputasi konkret perusahaan. Image / gambaran yang konkret ini penting untuk menunjang keberhasilan perusahaan.
Layak Mendapatkan sosial licence to operate
Masyarakat sekitar ialah komunitas utama perusahaan. Ketika mereka mendapat keuntungan dari perusahaan, maka dengan sendirinya mereka akan merasa mempunyai perusahaan. Sehingga imbalan yang didiberika kepada perusahaan ialah keleluasaan untuk menjalankan roda bisnisnya di tempat tersebut.
Mereduksi Resiko Bisnis Perusahaan
Mengelola resiko di tengah kompleksnya permasalahan perusahaan ialah hal yang esensial untuk suksesnya usaha. Disharmoni dengan stakeholders akan menganggu kelancaran bisnis perusahaan. Bila sudah terjadi permasalahan, maka biaya untuk recovery akan jauh lebih berlipat bila dibandingkan dengan anggaran untuk melaksanakan acara Corporate Social Responsibility. Oleh alasannya ialah itu, pelaksanaan Corporate Social
Responsibility sebagai langkah preventif untuk mencegah memburuknya hubungan dengan stakeholders perlu mendapat perhatian.
Melebarkan Akses Sumber Daya
Track records yang baik dalam pengelolaan Corporate Social Responsibility ialah keunggulan bersaing bagi perusahaan yang sanggup memmenolong memuluskan jalan menuju sumber daya yang dibutuhkan perusahaan.
Membentangkan Akses Menuju Market
Investasi yang ditanamkan untuk acara Corporate Social Responsibility ini sanggup menjadi tiket bagi perusahaan menuju peluang yang lebih besar. Termasuk di dalamnya memupuk loyalitas konsumen dan menembus pangsa pasar baru.
Mereduksi Biaya
Banyak pola penghematan biaya yang sanggup dilakukan dengan melaksanakan Corporate Social Responsibility. Misalnya: dengan mendaur ulang limbah pabrik ke dalam proses produksi. Selain sanggup menghemat biaya produksi, juga memmenolong biar limbah membuangan ini menjadi lebih kondusif bagi lingkungan.
Memperbaiki Hubungan dengan Stakehoder
Implementasi Corporate Social Responsibility akan memmenolong menambah frekuensi komunikasi dengan stakeholder, dimana komunikasi ini akan semakin menambah trust stakeholders kepada perusahaan.
Memperbaiki Hubungan dengan Regulator
Perusahaan yang melaksanakan Corporate Social Responsibility umumnya akan meentengkan beban pemerintah sebagai regulator yang sebetulnya bertanggung balasan terhadap kesejahteraan lingkungan dan masyarakat.
Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan
Image perusahaan yang baik di mata stakeholders dan kontribusi konkret yang didiberikan perusahaan kepada masyarakat serta lingkungan, akan menjadikan kebanggan tersendiri bagi karyawan yang bekerja dalam perusahaan mereka sehingga meningkatkan motivasi kerja mereka.
Peluang Mendapatkan Penghargaan
Banyaknya penghargaan atau reward yang didiberikan kepada pelaku Corporate Social Responsibility sekarang, akan menambah kans bagi perusahaan untuk mendapat award.