-->
Penerapan Taktik Bersaing Untuk Memenangi Ketatnya Persaingan
Strategi bersaing yakni langkah-langkah strategis yang bersiklus maupun tidak bersiklus untuk sanggup mempunyai keunggulan bersaing sehingga sanggup menarikdanunik perhatian konsumen, memperkuat posisi dalam pasar, dan bertahan terhadap tekanan persaingan (Hariadi,
p.99, 2005). melaluiataubersamaini demikian sanggup dipahami bahwa taktik bersaing akan berjalan dengan baik apabila perusahaan bisa menandakan keunggulan bersaing yang ialah suatu nilai lebih dibandingkan pesaing. Keunggulan bersaing ini akan megampangkan perusahaan untuk meraih keuntungan lebih besar dibandingkan pesaing dan mempersembahkan peluang hidup lebih usang dalam persaingan. Karena dalam situasi oligopoli suatu perusahaan dalam beberapa hal tergantung pada sikap pesaingnya-pesaingnya, maka menentukan gerakan bersaing yang sempurna berarti menemukan gerakan yang mempersembahkan hasil yang menentukan dengan segera (tidak terjadi perang yang fokus atau berlarut-larut) dan juga yang condong sedapat mungkin ke arah kepentingan perusahaan yang bersangkutan sendiri.
Artinya, tujuan perusahaan yakni menghindarkan ketidakstabilan dan perang yang mahal, yang mempersembahkan akhir jelek bagi tiruana penerima persaingan, tetapi masih menguntungkan perusahaan-perusahaan tertentu.
Satu pendekatan yang luas yakni dengan memakai keunggulan sumber daya dan kemampuan untuk memaksa semoga jadinya sesuai dengan kepentingan perusahaan, mengatasi dan bertahan terus dalam perang persaingan kita sanggup menyebut ini sebagai pendekatan kekuatan yang brutal. Pendekatan macam ini spesialuntuk mungkin bila perusahaan mempunyai keunggulan yang nyata, dan ini akan stabil spesialuntuk selama perusahaan mempertahankan keunggulannya dan selama pesaing tidak salah menafsirkan serta secara tidak sempurna berusaha mengubah posisi mereka. Beberapa perusahaan sepertinya memandang gerakan bersaing semata-mata sebagai permainan kekuatan yang brutal: sumber daya yang berlimpah dikerahkan untuk menyerang pesaing. Tentu saja, kekuatan dan kelemahan perusahaan memmenolong menetapkan peluang dan bahaya yang dihadapinya. Tetapi, sumber daya yang berlimpah saja seringkali tidak cukup untuk menjamin hasil yang memuaskan bila para pesaing akan keras (atau frustasi atau kelihatan tidak rasional) dalam reaksinya atau bila pesaing sedang mengejar samasukan yang jauh tidak sama. Apalagi, mempunyai keunggulan yang konkret tidak selalu secara realistis tersedia bagi setiap perusahaan yang sedang berusaha memperbaiki posisi strategisnya. Akhirnya, meskipun dengan keunggulan yang nyata, perang habis-habisan sangat mahal bagi pihak yang menang maupun bagi pihak yang kalah dan alasannya yakni itu sebaiknya dihindari.
Gerakan bersaing juga ialah permainan siasat. Permainan sanggup diselenggarakan dan gerakan sanggup dipilih serta dilaksanakan dengan cara-cara tertentu sehingga meterbaikkan jadinya tanpa memandang apa sumber daya yang tersedia bagi perusahaan. Idealnya, perang persaingan tidakboleh hingga terjadi. Membuat gerakan bersaing dalam situasi oligopoli sebaiknya dianggap sebagai kombinasi antara kekuatan brutal apapun yang sanggup dikerahkan oleh perusahaan, dan diterapkan secara cerdik.
Gerakan–gerakan yang tidak mengancam tujuan pesaing ialah daerah untuk memulai dalam mencari cara memperbaiki posisi. Berdasarkan analisis yang mandalam terkena tujuan dan perkiraan pesaing, dengan memakai kerangka kerja, mungkin akan dijumpai gerakan-gerakan yang sanggup dilakukan perusahaan untuk meningkatkan labanya (atau bahkan juga - bab pasarnya) tanpa terlalu mengurangi prestasi pesaing utamanya atau mengancam tujuan mereka. Gerakan ini sanggup dikelompokkan dalam tiga macam, yakni sebagai diberikut :

a. Gerakan yang memperbaiki posisi perusahaan dan memperbaiki posisi pesaing meskipun bila pesaing tidak melaksanakan perlawanan. Melibatkan resiko paling kecil bila gerakan yang demikian sanggup dikenali. Salah satu kemungkinan yakni perusahaan sanggup terlibat
dalam praktek yang tidak spesialuntuk menurunkan prestasinya tetapi juga melimpah menurunkan prestasi para pesaingnya, contohnya kampanye iklan yang tidak sempurna atau struktur penetapan harga yang jelek tidak sesuai dengan industri.
b. Gerakan yang mamperbaiki posisi perusahaan dan memperbaiki posisi pesaing spesialuntuk bila ada gerakan tertentu yang sesuai dengan mereka.
Pada kebanyakkan industri, ada gerakan yang akan memperbaiki situasi setiap pihak bila tiruana perusahaan mengikutinya. Sebagai contoh, perubahan biaya yang membutuhkan pembiasaan harga.
Kesusahan dengan gerakan ibarat ini yakni bahwa tiruana perusahaan mungkin tidak akan mengikutinya, alasannya yakni gerakan ini, meskipun secara sewenang-wenang akan memperbaiki posisi mereka, namun tidak optimal bagi mereka.
c. Gerakan yang akan memperbaiki posisi perusahaan alasannya yakni pesaing tidak akan menandinginya.
Merupakan gerakan yang tidak mengancam yaitu gerakan yang tidak diikuti pesaing tergantung pada pemahaman yang seksama akan peluang yang didiberikan oleh tujuan dan perkiraan tertentu pesaing. Ini mencakup perjuangan mencari gerakan yang tidak akan ditanggapi oleh pesaing alasannya yakni mereka tidak merasa perlu melakukannya (Porter, p.81, 1987).
Dalam menghadapi tekanan persaingan yang semakin besar remaja ini, perusahaan perlu menyusun taktik bisnis yang ialah rencana taktik untuk membangun dan memperkuat posisi pesaing produk dan jasa dalam pasar yang dilayani oleh perusahaan (Hariadi, p.37, 2005). Menurut Hariadi, ada tiga tahap yang perlu dijalankan perusahaan dalam menyusun taktik bersaing, yaitu:
1. Memutuskan dimana perusahaan mempunyai peluang terbaik untuk memenangkan persaingan.
2. Mengembangkan atribut prduk dan jasa yang mempunyai daya tarik yang besar lengan berkuasa terhadap konsumen.
3. Menetralisasi gerakan persaingan dari lawan (para pesaing).
Strategi bersaing memseriuskan pada rencana untuk bersaing dengan sukses dan mempersembahkan nilai yang sangat manis kepada konsumen. Dalam kaitannya dengan sasaran pasar serta bentuk keunggulan bersaing yang ingin dicapai perusahaan, maka taktik bersaing sanggup diklasifikasikan sebagai diberikut:
1. A low cost leadership strategy
Suatu taktik dalam penyediaan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara luas dengan harga serendah mungkin.
2. A broad differentiation strategy
Suatu taktik dalam penyediaan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara luas dengan menonjolkan perbedaan dalam cara dan spesifikasi produk dibandingkan pesaing.
3. A best-cost provider strategy
Suatu taktik dalam penyediaan produk dan jasa yang nilainya lebih besar daripada uang yang dikeluarkan konsumen. Strategi ini ialah kombinasi antara tampilan produk yang tidak sama dan lebih unik dibandingkan pesaing dengan tingkat harga yang lebih rendah.
4. A focused or market niche strategy based on lower cost Strategi yang memseriuskan pada penyediaan produk dan jasa untuk memenuhi pasar yang sempit dengan harga yang lebih
rendah dibandingkan dengan pesaing.
5. A focused or market niche strategy based on differentiation Strategi untuk melayani pasar yang sempit dan spesifik dengan cara yang betul-betul tidak sama dengan pesaing.
Ada dua faktor yang diperhitungkan perusahaan dalam membuat taktik bersaing yang tepat, pertama didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan (biaya rendah atau differensiasi) dan kedua didasarkan pada cakupan persaingan perusahaan dalam pasar yang luas maupun sempit (Kuncoro, p.90, 2006).
Empat jenis taktik bersaing menurut pendekatan dari Miles and Snow, yakni sebagai diberikut:
1. Strategi Prospektor
Yaitu taktik yang mengutamakan pada keberhasilan perusahaan dalam diberinovasi, membuat produk gres dan peluang gres di pasar. Kekuatan taktik ini terletak pada kemampuan perusahaan untuk sanggup melihat kondisi, tren, dan situasi lingkungan bisnis yang selalu berubah-ubah, serta kemampuannya untuk membuat produk dan jasa gres yang sanggup mengimbangi perubahan lingkungan yang dinamis tersebut.
2. Strategi Bertahan
Yaitu taktik yang mengutamakan stabilitas pasar yang menjadi targetnya. Strategi ini cocok untuk perusahaan dengan sedikit lini produk dan segmen pasar yang sempit, alasannya yakni perusahaan spesialuntuk berusaha untuk mempertahankan pasar dibandingkan dengan memperluasnya. melaluiataubersamaini lingkup pasar yang kecil, taktik ini diseriuskan untuk mempertahankan pasar yang sudah dikuasai dari serangan para pesaing. Strategi ini sanggup berhasil selama teknologi dan konsep lini produk yang sempit ini masih kompetitif.
3. Stategi Penganalisis
Yaitu taktik yang mengutamakan penganalisaan ide-ide bisnis gres sebelum perusahaan memasuki bisnis tersebut. Penganalisis akan memperhatikan taktik dari perusahaan-perusahaan lain yang sudah lebih lampau terjun dalam bisnis yang bersangkutan, dan
kemudian memalsukan ilham serta taktik yang dilakukan perusahaan pesaing yang sudah terbukti sukses.
4. Strategi Reaktor
Yaitu taktik yang mengutamakan reaksi terhadap perubahan lingkungan. Reaksi dilakukan spesialuntuk apabila terdapat tekanan dari lingkungannya yang memaksa perusahaan untuk berubah. Seringkali terjadi dilema ketidaksiapan untuk menyesuaikan diri apabila perubahan terjadi cepat dan drastis. (Kuncoro, 2006).
Mengidentifikasi taktik pesaing, perusahaan harus memantau taktik pesaingnya secara terus menerus alasannya yakni pesaing yang terpelajar akan merevisi taktik dari waktu ke waktu. Pesaing terdekat perusahaan yakni mereka yang mengejar pasar samasukan yang sama dengan taktik yang sama.

LihatTutupKomentar