-->
Makalah Manajemen: Pengertian Dan Fungsi Manajemen

BAB I
PENDAHULUAN


A . Latar belakang
Sebelum masa ke-20, terjadi dua insiden penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah iman ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan hemat yang akan diperoleh organisasi dari proteksi kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. melaluiataubersamaini memakai industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith menyampaikan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing melaksanakan pekerjaan khusus—perusahaan peniti sanggup menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, bila setiap orang bekerja sendiri menuntaskan tiap-tiap serpihan pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka bisa menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa proteksi kerja sanggup meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang termembuang dalam pergantian tugas, dan membuat mesin dan inovasi lain yang sanggup menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen ialah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penerapan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini menyebabkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang sanggup memmenolong mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan materi baku, mempersembahkan kiprah kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.Salah satu point penting di dalam manajemen ialah terkena fungsi dari manajemen tersebut, dan pada peluang ini penulis akan mempersembahkan beberapa pendapat para mahir terkena fungsi-fungsi manajemen yang sudah penulis rangkai di dalam serpihan pembahasan.


BAB II
PEMBAHASAN



PENGERTIAN MANAJEMEN
A.  Istilah Manajemen
Istilah “manajemen” yang digunakan ini berasal dari istilah bahasa Inggris “management”. Di Indonesia hingga kini belum ada keseragaman dalam menterjemahkan istilah managementkedalam bahasa Indonesia. Ada berguaka ragam terjemahannya, antara lain kepemimpinan, ketatalaksanaan, pengurusan, pembinaan, penguasaan, pengelolaan, dan manajemen. Disamping keguakaragaman terjemahan tersebut, beberapa penulis di Indonesia eksklusif memakai istilah management, tidak menterjemahkannya kedalam bahasa Indonesia, mirip Panglaykim dan Hazil dalam buku mereka Management Suatu Pengantar, Oey Liang Lee dalam bukunya Pola Management(terjemahan dari karya Lyndall F. Urwick yang berjudul The Pattern of Management), JMA Tuhuteru dalam bukunya Karya Management (buku ini terjemahan dari karya Louis A. Allen yang berjudul the Profession of Management), Manullang dalam bukunya Organisasi dan Management, dan lain-lainnya.
Sehubungan dengan adanya keguakaragaman penerjemahan tersebut, penulis sependapat dengan Pariata Westra (1981) untuk memakai istilah manajemen dengan alasan :
1). Penggunaan istilah manajemen ini terang tidak akan sanggup mengubah arti tiruanla dan yang bahwasanya dari istilah bahasa Inggris management; sebagaimana bantalan an yang ditimbulkan oleh masing-masing penterjemah diatas satu sama lain saling menyatakan bahwa terjemahan lainnya “kurang cocok” atau “tidak sepenuhnya tepat” dengan arti bahwasanya istilah management itu.
2). Tidak digunakan istilah “management” disini, semoga ucapan atau bacaan untuk personifikasi atau orang yang bertanggung balasan menjalakan management tidak dibaca “manager” (ma-na-ger) dalam bahasa Indonesia.
3). Untuk memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Suasana dan cara ini diterima, asal kata abnormal yang hendak di-Indonesia-kan dengan cara ini memang dalam khasanah bahasa Indonesia (maupun bahasa-bahasa kawasan di Indonesia) tidak ada.

B. Definisi Manajemen
Meskipun istilah management yang diterjemahkan berguaka ragam kedalam istilah Indonesia itu sudah digunakan semenjak beberapa masa yang lalu, khususnya di Inggris, akan tetapi manajemen belum ialah suatu subyek pelajaran apalagi sebagai ilmu. Manajemen sebagai ilmu yang dipelajari atau diajarkan gres lahir pada pertama masa 20 ini.  Lalu timbul definisi-definisi wacana apakah yang dimaksud manajemen (management)itu.
Sampai dikala ini belum ada komitmen diantara para mahir maupun praktisi manajemen wacana batasan atau definisi manajemen. Para penulis mempersembahkan definisi berdasarkan kebutuhan atau aksentuasi maksud masing-masing. Tiadanya komitmen pendapat terkena batasan manajemen ini ialah cirri yang biasa terjadi pada banyak sekali bidang studi. Namun mirip dikemukakan oleh Aris Suparman dalam bukunya Dasar-dasar manajemen, perbedaan-perbedaan tersebut tidak akan ialah dilema fokus bagi mereka yang akan mempelajari manajemen, dikarenakan hal-hal sebagai diberikut :
a.       Sekalipun terdapa banyak definisi namun sebagian besar umumnya menawarkan dasar yang hampir sama.
b.      Didalam mempelajari manajemen perlu diketahui bagaimana manajemen didefinisikan. Namun tidak ada keharusan bagi seseorang untuk sepenuhnya mengikuti atau menyetujui definisi tersebut.
c.       Apabila untuk mempelajari ataupun mendalami manajemen dipersyaratkan semoga supaya menunggu, yaitu hingga adanya definisi tunggal yang berlaku umum untuk manajemen, maka kita tidak akan pernah mulai, lantaran susah untuk diperoleh definisi yang bersifat universal.
Untuk memperjelas pengertian manajemen, dibawah ini dikutip beberapa definisi wacana manajemen. Pendapat-pendapat  diberikut ini saling tidak sama satu sama lain walaupun terdapat unsure kesamaannya. Dari perbedaan-perbedaan pendapat (yang disebabkan lantaran perbedaan dalam meletakkan titik berat sudut pandangan) serta kesamaan-kesamaan itu diharapkan sanggup diperoleh pandangan yang lebih terang dan menyeluruh wacana manajemen ini.

G. R. Terry :
Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling performed to determine and accomplish stated object tives by the use of human being and other resources. (Manajemen ialah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk memilih serta mencapai samasukan-samasukan yang sudah ditentukan melalui memanfaatkan sumber daya insan dan sumber-sumber lainnya).

John D. Millet :
Management is the process of directing and facilitating the work of people organized in formal group to achieve a desired goal. (Manajemen ialah proses pembimbingan dan penyediaan kemudahan kerja dari orang-orang yang terorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan yang dikehendaki).

Ordway Tead :
Management is the process and agency which direct and guides the operations of an organization in the realizing of established aims. (Manajemen ialah proses dan perangkat yang mengarahkan serta membimbing kegiatan-kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang sudah diputuskan).

Ralph C. Davis :
Management is the function of executive leadership anywere. (Manajemen ialah fungsi dari setiap pimpinan direktur dimanapun posisinya).

John F. Mee :
Management is the art of securing maximum prosperity and happiness for both employer and employee and give the public the best possible service. (Manajemen ialah seni mencapai hasil yang terbaik dengan perjuangan yang minimal supaya tercapai kesejahteraan dan kebahagiaan terbaik baik bagi pimpinan maupun para pekerja serta mempersembahkan pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat).

Robert Tannenbaum dkk. :
The use of formal authority to organize, direct, or control responsible suborninates in order that all contributions be coordinated in the attainment or and enterprise purpose. (Penggunaan suatu kekuasaan formal untuk mengorganisasikan, mengerakkan, atau mengendalikan para bawahan semoga supaya tiruana bantuan sanggup dikoordinasikan untuk mencapai tujuan perusahaan).

Edwin B. Flippo :
The coordination of all resources through the process of planning and cotrolling of the enterprise’s operations so that objectives can achieved economically and effectively. (Koordinasi dari tiruana sumber daya melalui proses perencanaan dan pengendalian dari operasi atau kegiatan-kegiatan perusahaan, sehingga samasukan sanggup dicapai secara hemat dan efektif).

Dalton E. Mc Farland :
The process by which managers create, direct, maintain and operate purposive organizations through systematic coordinated cooperative human effort. (Proses dengan manajer menciptakan, mengarahkan, memelihara serta menjalankan organisasi melalui kerjasama dari perjuangan insan dikoordinasikan secara sistematis).

Lawrence A. Appley :
Management is the art of getting things through the effort of other people. (Manajemen ialah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui perjuangan orang lain).

Prajudi Atmosudirdjo :
Manajemen ialah menyelenggarakan sesuatu dengan menggerakkan orang-orang, uang , mesin-mesin, dan alat-alat sesuai dengan kebutuhan.

Sondang P. Siagian :
Manajemen ialah kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain.

The Liang Gie :
Manajemen ialah rangkaian perbuatan menggerakkan orang-orang dan menggerakkan fasilitas-fasilitas dalam suatu perjuangan kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.

M. Manullang :
Manajemen ialah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan dari sumberdaya, terutama sumberdaya insan untuk mencapai tujuan yang sudah dietapkan terlebih lampau.

Malayu SP Siagian :
Manajemen ialah ilmu dan seni mengatur proses memanfaatkan sumberdaya insan dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Kesimpulan umum yang sanggup ditarik dari pelbagai macam definisi diatas ialah :
a.       Yang disebut manajemen itu ada atau terjadi di dalam suatu organisasi.
b.      Dalam pengertian manajemen selalu terkandung adanya suatu atau beberapa tujuan tertentu yang akan dicapainya.
c.       Dalam mencapai tujuan itu melibatkan insan dan sumber-sumber alinnya.
d.      Dalam mencapai tujuan itu dilakukan dengan melalui tahap-tahap kegiatan atau proses tertentu.
e.       Pencapaian tujuan yang melibatkan insan serta sumber-sumber lainnya itu dilakukan dengan cara yang paling efisien.
f.       Manajemen itu tidak berwujud, spesialuntuk sanggup dilihat hasil-hasilnya.
g.      Manajemen ialah suatu alat untuk mencapai tujuan, bukan suatu tujuan.
h.      Karena manajemen itu diterapkan atau terjadi pada setiap organisasi, maka istilah manajemen diterapkan secara luas contohnya : manajemen rumah sakit, manajemen universitas, manajemen kepegawaian, manajemen keuangan, manajemen industri, manajemen pemamasukan, manajemen transportasi, dan sebagainya.
i.        Manajemen ialah proses yang sistematis, terkoordinasi dan kooperatif dalam usaha-usaha memanfaatkan suber daya insan dan sumber-sumber lainnya.
j.        Manajemen ialah ilmu dan sekaligus juga seni.
k.      Setiap orang bahwasanya terlibat kegiatan manajemen alasannya pada hakekatnya tidak ada seorang pun yang tidak terlibat organisasi.

C.  Macam-Macam Pengertian Manajemen
Bila dipelajari dari banyak sekali literature manajemen, maka akan nampak bahwa istilah manajemen mempunyai tiga pengertian. Pertama, manajemen sebagai suatu proses. Seperti dikatakan oleh John D. Millet, Ordway Tead, George R. Terry dan Dalton E. McFarland. Juga dalam Encyclopedia of the Social Sciences dikatakan bahwa manajemen ialah suatu proses yang dengan prose situ pelaksanaan suatu tujuan yang sudah ditentukan diselenggarakan dan diawasi. Suatu proses ialah cara sistematis untuk melaksanakan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses lantaran manajer, tanpa memperdulikan kecakapan atau ketrampilan khusus mereka, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditentukan. Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen, berdasarkan G. R. Terry, yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian (definisi lain mungkin mencakup beberapa aspek daftar kegiatan yang lebih banyak).
Kedua, manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melaksanakan acara pengelolaan. Makara dengan kata lain, segenap orang-orang yang melaksanakan manajemen dalam suatu organisasi tertentu disebut Manajemen (dalam pengertian jamak atau plural). Peter F. Drucker dalam bukunya Management, Tasks, Responsibility and Practices (yang diterjemahkan oleh LPPM Jakarta) mengemukakan : Manajemen harus mempersembahkan arah – jurusan kepada forum yang dikelolanya. Ia harus memikirkan secara tuntas misi forum itu, memutuskan samasukan-samasukannya dan mengorganisasi sumber-sumber daya untuk tujuan-tujuan yang sudah digariskan oleh lembaga. Sesungguhnya manajemen bertanggung balasan terhadap pengarahan visi serta sumber-sumber daya ke jurusan hasil-hasil yang paling besar dan efisien. Dari pengertian itu tampak bahwa Peter F. Drucker memdiberi pengertian manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melaksanakan acara pengelolaan. Dalam pengertian tunggal atau singular disebut manajer. Manajer ialah pejabat yang bertanggung balasan atas terselenggaranya aktivitas-aktivitas manajemen semoga tujuan unit yang dipimpinnya tercapai dengan memakai menolongan orang lain. Pada umumnya kegiatan-kegiatan manajer atau manajemen itu, berdasarkan Henry Fayol, ialah planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling.
Ketiga, manajemen sebagai ilmu dan seni. Selisih pendapat diantara para mahir dan penulis manajemen, yaitu apakah manajemen termasuk ilmu ataukah seni, hingga kini masih berlangsung terus. Luther Gullick dalam tulisannya “Management is a Science” mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana insan bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat system kerjasama ini lebih bermanfaa bagi kemanusiaan. Menurut Gullick manajemen sudah memenuhi persyaratan untuk disebut bidang ilmu pengetahuan, lantaran sudah dipelajari untuk waktu yang usang dan sudah diorganisasi menjadi suatu rangkaian teori. Chester I. Bernard dalam bukunya The Functions of the Executive antara lain menyatakan bahwa manajemen ialah suatu “seni” dan juga ialah “ilmu”. Dalam fungsinya sebagai “seni” ialah untuk mencapai tujuan-tujuan nyata, menhadirkan hasil atau manfaat, menghasilkan keadaan-keadaan yang tidak sanggup dicapai tanpa usaha-usaha yang sadar untuk mencapai hal-hal yang pasti. Dalam fungsinya sebagai “ilmu” ialah untuk mengambarkan fenomena-fenomena, kejadian-kejadian, dan keadaan-keadaan masa lalu. Didalam hal ini tujuannya tidaklah untuk menghasilkan keadaan-keadaan ataupun kejadian-kejadian yang khas, akan tetapi penjelasan-penjelasan yang bersifat deskriptif. Henry Fayol dalam karyanya yang berjudul General and Industrial Management (buku aslinya berjudul Administration Industrille et Generale) juga mengakui bahwa manajemen sebagai “seni” maupun “ilmu”. Demikian pula Harold Koontz & Cyrill O. Donell dalam karyanya yang berjudul Principles of Management juga beropini bahwa manajemen ialah “seni” dan sekualigus juga “ilmu”.

D.  Fungsi Manajemen
Manajemen oleh para penulis dibagi atas beberapa fungsi, pembangian fungsi-fungsi manajemen ini tujuannya adalah:
1.      Supaya sistematika urutan pembahasannya lebih teratur
2.      Agar analisis pembahasannya lebih mudah dan lebih mendalam
3.      Untuk menjadi pedoman pelaksanaan proses manajemen bagi manajer
Fungsi-fungsi manajemen ialah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Fungsi-fungsi manajemen, sebagaimana diterangkan oleh Nickels, McHug and McHugh (1997), terdiri dari empat fungsi, yaitu:

a)      Perencanaan
Perencanaan atau Planning, yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilaku-kan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan hadir dan penentuan seni manajemen dan taktik yang sempurna untuk mewujudkan sasaran dan tujuan organisasi. Di antara kecenderungan dunia bisnis sekarang, misalnya, bagaimana merencanakan bisnis yang ramah lingkungan, bagaimana merancang organisasi bisnis yang bisa bersaing dalam persaingan global, dan lain sebagainya.

b)     Pengorganisasian
Pengorganisasian atau Organizing, yaitu proses yang menyangkut bagaimana seni manajemen dan taktik yang sudah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang cepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa tiruana pihak dalam orga¬nisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.

c)      Pengimplementasian
Pengimplementasian atau Directing, yaitu proses implementasi acara semoga bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi semoga tiruana pihak tersebut sanggup menjalankan tanggung jawabannya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.

d)     Pengendalian
Pengendalian dan Pengawasan arau Controlling, yaitu proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang sudah direncanakan, di¬organisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan sasaran yang diharapkan sekalipun banyak sekali perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Banyak mahir yang tidak sama pandangan terkena fungsi manajemen akan tetapi esensinya tetap sama, bahwa:

1)      Manajemen terdiri dari banyak sekali proses yang terdiri dari tahapan-tahapan tertentu yang berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi.
2)      Setiap tahapan mempunyai keterkaitan satu sama lain dalam pencapaian tujuan organisasi
Secara diagramatis, bila kita kaitkan antara tujuan organisasi (yang harus dicapai secara efektif dan efisien) dan sumber-sumber daya organsaisi dengan fungsi-fungsi manajemen yang gres saja diterangkan, maka sanggup dilihat pada Gambar diberikut ini:
Gambar tersebut mengambarkan bahwa fungsi-fungsi manajemen diharapkan semoga keseluruhan sumber daya organisasi sanggup dikelola dan dipergunakan secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi sanggup tercapai.

Kegiatan-kegiatna dalam fungsi menajamen
e)      Fungsi Perencanaan (Planning)
a)      Menetapkan tujuan dan sasaran bisnis
b)      Merumuskan seni manajemen untuk mencapai tujuan dan sasaran bisnis tersebut
c)      Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
d)     Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan sasaran bisnis
f)       Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
a)      Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan amenetapkan tugas, dan memutuskan rposedur yang diperlukan
b)      Menetapkan struktur ornganisasi yang menawarkan adanya garis kewenangan dan tanggung jawaban
c)      Kegiatna perekrutan, penyeleksian, petes, dan pengembangan sumber daya mansuia/tenaga kerja
d)     Kegiatan penempatan sumber daya insan pada posisi yang paling tepat
g)      Fungsi pengimplementasian (Directing)
a)      Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemdiberian motivasi kepada tenaga kerja semoga sanggup bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
b)      Memdiberikan kiprah dan penjelasan rutin terkena pekerjaan mengambarkan kebijakan yagn diputuskan
h)      Fungsi Pengawasan (Controlling)
a)      Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan sasaran bisnis sesuai dengan indikator yang sudah diputuskan
b)      Mengambil langkah penjelasan dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
c)      Melakukan banyak sekali alternatif solusi atas bnerbagai dilema yang terkait dengan pencapaian tujuan dan sasaran bisnis.

E. Prinsip manajemen
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat elastis dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah.Menurut Henry Fayol, seorang penggerak teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari

  1. Pembagian kerja (Division of work)
  2. Wewenang dan tanggung balasan (Authority and responsibility)
  3. Disiplin (Discipline)
  4. Kesatuan perintah (Unity of command)
  5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
  6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
  7. Pengpenghasilanan pegawai
  8. Pemusatan (Centralization)
  9. Hirarki (tingkatan)
  10. Ketertiban (Order)
  11. Keadilan dan kejujuran
  12. Stabilitas kondisi karyawan
  13. Prakarsa (Inisiative)
  14. Semangat kesatuan, semangat korps

F.  Pentingnya Manajemen Bagi Organisasi
Manajemen dibutuhkan oleh tiruana organisasi, lantaran tanpa manajemen, tiruana perjuangan akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih susah. Ada tiga bantalan an utama diperlukannya manajemen (T. Hani Handoko, 1990) :

1.      Untuk mencapai tujuan organisasi.
2.      Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling berperihalan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, samasukan-samasukan dan kegiatan-kegiatan yang saling berperihalan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi, mirip pemilik dan karyawan, pelanggan, konsumen, masyarakat dan pemerintah.
3.      Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kerja organisasi sanggup diukur dengan banyak cara yang tidak sama. Salah satu cara yang umum digunakan ialah dengan melihat efisiensi dan efektivitasnya.
Manajemen intinya dibutuhkan oleh tiruana tipe organisasi. Kalau dilihat dalam praktek, maka manajemen dibutuhkan dimana saja orang-orang bekerjasama (dalam organisasi) untuk mencapai tujuan bersama.Sebagai ilmu pengetahuan, manajemen bersifat universal dan memakai kerangka ilmu pengetahuan yang sistematis, mencakup beberapa aspek kaidah-kaidah, prinsip-prinsip, dan konsep-konsep yang cenderung benar dalam tiruana situasi manajerial.
Kaidah ialah kebenaran mendasar atau kebenaran yang sanggup mengemban amanah pada suatu masa tertentu, yang mengambarkan dua atau lebih perangkat insiden (variabel). Kaidah ialah juga suatu pernyataan atau kebenaran yang mendasar untuk digunakan sebagai pedoman berpikir atau melaksanakan kegiatan. Kaidah-kaidah ada yang sifatnya preskriptif (menganjurkan), deskriptif (menggambarkan atau menawarkan apa adanya, dan normatif) (Sigit, 1984). Prinsip ialah suatu pernyataan yang berlaku umum bagi sekelompok tanda-tanda atau fenomena tertentu yang bisa mengambarkan kejadian. Konsep ialah citra absurd wacana suatu tanda-tanda atau fenomena, baik tanda-tanda sosial maupun tanda-tanda alami (Ibnu Samsi, 1988).
Ilmu pengetahuan manajemen sanggup diterapkan dalam tiruana organisasi manusia, mirip perusahaan, pemerintahan, pendidikan, sosial, keagamaan, dan lain-lainnya. Sehingga bisa disimpulkan, bila seorang manajer mempunyai pengetahuan dasar manajemen dan mengetahui cara menerapkan pada situasi yang ada, beliau akan sanggup melaksanakan fungsi-fungsi manajerial secara efektif dan dilakukan secara efisien.
Efektivitas dan efisiensi ialah pedoman utama dan ialah norma dalam manajemen, artinya harus diusahakan dan harus dilaksanakan. Efektivitas bekerjasama dengan pencapaian tujuan. Apakah tujuan sudah dicapai dan apakah tujuan itu sempurna ? Efektivitas tidak bersangkutan dengan pengorbanan untuk pencapaian tujuan. Sedangkan efisiensi bekerjasama dengan pengorbanan untuk mencapai tujuan itu. Pengorbanan dimaksud disini ialah berupa pikiran, waktu, tenaga, uang, ruang, alat, bahan, dan lainnya. Efisiensi ialah perbandingan terbaik antara perjuangan dan hasil yang diperoleh dari perjuangan tersebut. Apabila yang dilakukan oleh manajer ternyata menawarkan dengan cara yang tidak efisien dengan hasil yang tidak efektif, maka yang dilaksanakan itu bukanlah manajemen dalam arti yang benar, melainkan disebut kesalahan manajemen atau mismanajement.

G.  Manajemen dan Administrasi
Istilah “administrasi” dalam bahasa Indonesia mempunyai dua pengertian, yakni manajemen dalam arti sempit dan manajemen dalam arti luas. Administrasi dalam arti sempit yakni sebagai pekerjaan yang bekerjasama dengan kegiatan tulis menulis atau surat menyurat yang mencakup menerima, mencatat, menghimpun, mengolah, menggandakan, mengirim dan menyimpan, dokumentasi, registrasi, kearsipan, dan sejenisnya atau lazim disebut tata perjuangan (office work). Administrasi dalam arti demikian ialah terjemahan dari istilah dalam bahasa Belanda “administratie”.
Disamping itu dikenal pula istilah manajemen dalam arti luas yaitu ialah terjemahan dari bahasa Inggris “administration”. Tentang asal usul kata manajemen (dalam bahasa Inggris “administration”) ditilik dari etimologinya berasal dari bahasa Latin “ad + ministrare”, suatu kata kerja yang berarti to serve atau melayani, memmenolong atau memenuhi. Dari kata kerja ini timbullah kata sifatnya “administrativus”. Makara secara etimologi manajemen (administration) berarti melayani dengan sebaik-baiknya. Dalam pengertian ini manajemen diartikan sebagai segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Administrasi itu sendiri  bukanlah ialah kegiatan pokok tetapi ialah kegiatan yang sifatnya menunjang kegiatan pokok.
Istilah manajemen dan manajemen dalam arti yang luas (administration) sering diartikan sama tetapi sering juga diartikan tidak sama. Ada yang beropini bahwa manajemen spesialuntuk ialah salah satu unsur saja dari administrasi. The Liang Gie (1983) misalnya, ia mengemukakan bahwa manajemen terdiri dari delapan unsur yaitu organisasi, manajemen, komunikasi, informasi, personalia, finansial, budgeting, dan kekerabatan masyarakat. Pendapat lain menyatakan bahwa manajemen dan manajemen pada hakekatnya sama, tidak sama spesialuntuk dalam hal pguarapannya saja, lantaran yang disebut manajemen itu biasanya digunakan di kalangan pemerintah sedangkan manajemen digunakan di kalangan swasta. Suhardi Sigit (1984) menyarankan istilah manajemen sebaiknya digunakan di kalangan jawatan resmi pemerintah, sedangkan manajemen digunakan di kalangan businessatau private. Sementara itu Dwight Waldo (1986) beropini bahwa manajemen sanggup dilihat dari dua sisi yaitu sisi statis dan sisi dinamis. Sisi statis dari manajemen ialah organisasi. Organisasi sanggup diibaratkan sebagai anatomi dari administrasi. Sedangkan sisi dinamis dari manajemen ialah manajemen. Manajemen sanggup diibaratkan sebagai fisiologi dari administrasi. Kategorisasi manajemen dalam organisasi dan manajemen ialah cara melihat atas suatu tanda-tanda yang sama. Organisasi melihat manajemen dalam keadaan statis dan mempersembahkan pola, sedangkan manajemen melihat manajemen dalam keadaan dinamis atau bergeraknya. Pendapat lain menyatakan bahwa manajemen (administration) ialah suatu unsur atau serpihan dari manajemen. Misalnya E.F.L. Brech, mirip dikutip oleh Soehardi Sigit (1984), menyatakan bahwa (administration) itu ialah serpihan dari manajemen yang bersangkutan dengan penerapan dan pelaksanaan prosedur-prosedur, dengan cara mana program, planning dan sasaran diletakkan dan dikomunikasikan, serta kemajuan acara diatur dan diperiksa.

H. Manajemen risiko
Manajemen risiko ialah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian acara insan termasuk: Penilaian risiko, pengembangan seni manajemen untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan memakai pemberdayaan/ pengelolaan sumberdaya. Strategi yang sanggup diambil antara lain ialah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi imbas negatif risiko, dan menampung sebagian atau tiruana konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terserius pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti petaka atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terserius pada risiko yang sanggup dikelola dengan memakai instrumen-instrumen keuangan.
Samasukan dari pelaksanaan manajemen risiko ialah untuk mengurangi risiko yang tidak sama-beda yang berkaitan dengan bidang yang sudah dipilih pada tingkat yang sanggup diterima oleh masyarakat. Hal ini sanggup berupa banyak sekali jenis bahaya yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).

Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko sanggup diklasifikasi menjadi
i)      Risiko Operasional
j)      Risiko Hazard
k)    Risiko Finansial
l)      Risiko Strategik
                                   
Hal ini menyebabkan ilham untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management).


BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan

Dari beberapa penjelasan di atas penulis sanggup mengambil sebuah kesimpulan bahwa manajemen ialah sebuah ilmu dan seni yang mengatur proses memanfaatkan sumber daya insan dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Adapun fungsi-fungsi manajemen mencakup beberapa hal yaitu:
1)      Planning ialah fungsi manajemen yg berkenaan dgn pendefinisian samasukan utk kinerja organisasi di masa depan dan utk memutuskan tugas-tugas dan sumber daya-sumber daya yg digunakan yg dibutuhkan utk mencapai samasukan tersebut.
2)      Organizing ialah fungsi manajemen yg berkenaan dgn penugasan mengelompokkan tugas-tugas ke dalam departemen-departemen dan mengalokasikan sumber daya ke departemen.
3)      Leading fungsi manajemen yg berkenaan dgn bagaimana memakai efek utk memotivasi karyawan dalam mencapai samasukan organisasi.
4)      Controlling fungsi manajemen yg berkenaan dgn pengawasan terhadap acara karyawan menjaga organisasi semoga tetap berada pada jalur yg sesuai dgn samasukan dan melaksanakan koreksi apabila diperlukan.

B. Saran
Makalah ini dibentuk untuk memdiberi motivasi pada pembaca semoga pembaca sanggup lebih memahami wacana manajemen. Semoga makalah ini berguna, masukan dan Koreksinya saya harapkan dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.

Selengkapnya Klik: DOWNLOAD

LihatTutupKomentar